Bagaimana Kondisi Tubuh Kita Selama 30 Hari Berpuasa Ramadhan 2024? Simak Penjelasan dari Ahli Berikut Ini

13 Maret 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi puasa. /Foto: Freepik/user14908974/

PEMBRITA BOGORUmat Islam di seluruh dunia kembali menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada tahun 2024. Lantas, apa yang terjadi di dalam tubuh kita setelah 30 hari berpuasa?

Puasa yang dilakukan mulai dari sebelum matahari terbit hingga terbenam hadirkan tantangan tersendiri bagi kesehatan tubuh, terutama bagi mereka yang berpuasa di negara dengan lamanya puasa yang bervariasi, seperti Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa.

Menurut Konsultan Anestesi dan Pengobatan Perawatan Intensif di Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge Dr. Razeen Mahroof, puasa pada awalnya mungkin menimbulkan berbagai kesulitan.

Tubuh memerlukan waktu sekitar delapan jam setelah makan terakhir untuk memasuki keadaan berpuasa.

Namun, setelah tubuh beradaptasi, proses pembakaran lemak menjadi sumber energi akan terjadi.

Selama proses pembakaran lemak, berat tubuh akan berkurang dan tingkat kolesterol menurun, yang pada gilirannya mengurangi risiko diabetes.

Namun, Dr. Mahroof juga menyoroti beberapa dampak negatif seperti lemah, pusing, dan mual yang bisa dialami saat tubuh memasuki fase adaptasi awal.

Ketika puasa memasuki hari-hari ke-3 hingga ke-7, perlu diperhatikan kebutuhan akan cairan tubuh untuk menghindari dehidrasi.

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak yang sesuai menjadi penting untuk menjaga energi tubuh.

Bagaimana Kondisi Tubuh Setelah 15 Hari Berpuasa?

Pada minggu kedua puasa, tubuh mulai terbiasa dengan pola puasa. Dr. Mahroof menjelaskan bahwa tubuh akan mengalami peningkatan suasana hati dan dapat memanfaatkan waktu yang biasanya digunakan untuk mencerna makanan untuk proses penyembuhan dan detoksifikasi.

Selama minggu terakhir Ramadhan, tubuh sudah sepenuhnya beradaptasi dengan proses puasa. Organ-organ seperti usus besar, hati, ginjal, dan kulit akan mengalami fase detoksifikasi.

Dr. Mahroof menekankan bahwa kondisi ini memberikan banyak manfaat, termasuk peningkatan konsentrasi dan energi.

Baca Juga: Ada 8 Golongan yang Tidak Diwajibkan untuk Berpuasa di Bulan Ramadhan, Siapa Saja? Berikut Daftarnya

Namun, perlu diingat bahwa puasa yang berkepanjangan tidak disarankan karena dapat menyebabkan tubuh memasuki mode kelaparan.

Ia menyarankan untuk memilih alternatif sehat seperti diet 5.2, yang melibatkan puasa selama dua hari dalam seminggu, sebagai pengganti puasa berkepanjangan.

Dengan demikian, puasa Ramadhan dapat memberikan manfaat kesehatan jika dilakukan dengan benar dan dipadukan dengan pola makan yang seimbang.

Baca Juga: Apakah Boleh Menyikat Gigi, Berkumur, dan Mandi di Siang Hari saat Berpuasa? Begini Penjelasan dari Ulama

Puasa tidak hanya membantu fokus pada pola makan, tetapi juga memfasilitasi proses penyembuhan dan detoksifikasi tubuh.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler