Mengapa Makanan Manis Jadi Menu Takjil saat Berbuka Puasa? Ternyata Dimulai dari Tradisi yang Satu Ini Lho

- 12 Maret 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi makanan manis.
Ilustrasi makanan manis. /Foto: Pixabay/RitaE

PEMBRITA BOGOR - Bulan suci Ramadhan telah tiba, dan umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk menjalani ibadah puasa. Salah satu momen paling dinantikan dalam puasa adalah saat berbuka, yang juga dikenal sebagai takjil.

Berbuka puasa merupakan saat yang dinanti-nantikan untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga setelah seharian berpuasa. Namun, mengapa makanan manis menjadi pilihan utama untuk disantap saat berbuka puasa?

Tradisi Rasulullah SAW telah menganjurkan umat Muslim untuk memulai berbuka puasa dengan mengonsumsi kurma segar dan air putih.

Ini karena tubuh yang berpuasa mulai merasakan lemas sekitar pukul 16.00 WIB, ketika cadangan glukosa sebagai sumber energi utama mulai menurun.

Menurut informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, cadangan glukosa dalam tubuh akan habis dalam waktu 10 jam, sedangkan puasa berlangsung selama 14 jam.

Oleh karena itu, makanan manis menjadi pilihan untuk mengganti cepat glukosa dalam tubuh dan mengembalikan energi.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi makanan manis sebaiknya tidak berlebihan.

Makanan manis yang tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan peningkatan berat badan selama menjalani puasa. Disarankan untuk mengonsumsi gula dalam batasan yang wajar, sekitar 25 gram atau 3 sendok makan sehari.

Madu Bisa Jadi Pengganti Gula untuk Takjil Makanan Manis

Ilustrasi madu.
Ilustrasi madu. /Foto: Pixabay/Fancycrave1

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x