Tren Hubungan Seksual Pria Amerika Turun Gara-gara Netflix dan Rekan-rekan, Lebih Pilih Bujang

13 Juni 2020, 12:21 WIB
STUDI terbaru di Amerika Serikat (AS) menyebut pria di negara itu mengalami penurunan kebutuhan seksual dalam hidupnya.*/Pixabay /

 

 

PR BOGOR - Studi terbaru di Amerika Serikat (AS) menyebut pria di negara itu mengalami penurunan kebutuhan seksual dalam hidupnya.

Perubahan ini paling menonjol terjadi di kalangan pria, utamanya pria di bawah usia 35 tahun.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari SCMP, Sabtu 13 Juni 2020, fenomena ini dibuktikan dari hasil survei sosial umum yang dilakukan setiap tahun oleh Pusat Riset Opini Nasional di Universitas Chicago.

Baca Juga: Kritisi Hukuman Bagi Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Bintang Emon: Respek Setan Sama Lu

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open ini mncakup 10.000 pria dan wanita berusia 18 hingga 44 tahun.

Sekitar setengah dari orang dewasa yang disurvei antara 2016 dan 2018 mengatakan, mereka melakukan hubungan seks setidaknya seminggu sekali. Itu termasuk 46,7 persen pria dan 53,3 persen wanita.

Di ujung spektrum yang lainnya, 16,5 persen pria mengatakan mereka tidak melakukan hubungan seks dalam setahun.

Baca Juga: Protes Penanganan Pandemi Covid-19, Warga Brasil Bikin Ratusan Kuburan Bersalib Hitam di Pantai

Pada tahun 2000 hingga 2002, hanya 9,5 persen pria yang mengikuti survei mengatakan, mereka bujang selama setahun terakhir.

Semakin muda pria, semakin besar kemungkinan mereka tidak melakukan hubungan seks. Pada 2016-2018, 30,9 persen pria berusia antara 18 dan 24 mengatakan, mereka belum aktif secara seksual selama setidaknya satu tahun.

Jauh lebih besar bila dibandingkan pada 2000-2002 yang hanya mencapai 18,9 persen dari jumlah pria total pria yang disurvei.

Baca Juga: Head to Head Rapublik dan Demokrat, Donald Trup Siap Gunakan Cara Lain Bilah Kalah Lawan Joe Biden

Untuk pria berusia antara 25 dan 34, proporsi mereka yang tidak melakukan hubungan seksual naik dari 7 persen pada 2000-2002 menjadi 14,1 persen pada 2016-2018.

Laki-laki yang bekerja paruh waktu atau tidak sama sekali, atau yang merupakan mahasiswa, lebih cenderung tidak aktif secara seksual daripada laki-laki dengan pekerjaan penuh waktu.

Semakin tinggi penghasilan pria, semakin kecil kemungkinan dia melakukan huungan seksual.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor 11 Juni: Seorang Lansia Positif Covid-19 Meninggal Dunia

Bahkan orang yang sudah menikah memiliki hubungan seks yang lebih sedikit daripada 20 tahun yang lalu.

Baik pria yang sudah menikah dan wanita yang sudah menikah menjadi kurang melakukan hubungan seks setidaknya sekali seminggu selama masa survey.

Alih-alih, mereka cenderung memilikinya satu hingga tiga kali per bulan.

Baca Juga: 20 ASN Pemkot Semarang Dinyatakan Positif Covid-19 Kategori OTG, Ganjar Pranowo: Mereka Hebat

Peneliti menyebut, tren di AS tampaknya cocok dengan pola yang diamati di tempat lain. Sebuah penelitian terhadap pria Jerman mendokumentasikan peningkatan aktivitas seksual baru-baru ini, terutama di kalangan pria berusia 18 hingga 30 tahun.

Dalam kelompok usia itu, 20,3 persen mengatakan mereka telah hidup bujang setidaknya selama satu tahun pada 2016, angka ini naik dari 7,5 persen pada 2005.

Di Inggris, persentase orang dewasa yang tidak berhubungan seks selama setidaknya satu bulan meningkat antara tahun 2001 dan 2012.

Baca Juga: Ombak Setinggi Gedung 8 lantai Diprediksi Terjadi di Samudra Selatan, Kurangi Bahan Bakar Fosil

Dan pasangan menikah di Finlandia, Australia dan Inggris semuanya mengakui lebih jarang melakukan hubungan seks.

Gaya hidup modern

Fenomen-fenomena itu muncul karena dua faktor, yaitu stres dan kesibukan hidup modern telah berhasil melupakan mereka melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.

Dua penjelasan tersebut didukung Jean Twenge, seorang profesor psikologi di San Diego State University, salah satu penelitiannya jug fokus pada remaja dan dewasa muda.

Baca Juga: Malaysia Izinkan Pangkas Rambut dan Salon Beroperasi, 2 Hari Kemudian Tukang Cukur Positif Covid-19

Penjelasan pertama, remaja AS membutuhkan waktu lebih lama untuk bertransisi menjadi dari usai remaja ke dewasa penuh.

Sebagai remaja, mereka cenderung mengemudi, memiliki pekerjaan paruh waktu, dan mengonsumsi alkohol, ini berbeda dibandingkan dengan remaja pada dekade sebelumnya.

Orang dewasa muda, mereka menunggu lebih lama untuk keluar dari rumah orang tua mereka dan tinggal bersama pacar, atau pasangannya.

Baca Juga: Baru Terungkap Setelah Gugatan Kalah di MA, Warga Twitter 'Kena Prank' Geprek Bensu Milik Ruben Onsu

Dilihat dalam konteks ini, mungkin tidak mengherankan, orang dewasa di bawah 35 tidak berhubungan seks sebanyak rekan-rekan mereka di tahun-tahun sebelumnya.

"Kegiatan orang dewasa saling menguatkan," tulis Twenge.

Penjelasan kedua yang mungkin, media digital telah menggantikan hasrat seksual. Dengan begitu, mereka lebih sibu menghadiri acara yang layak untuk pesta pora yang kemudian layak untuk dibagikan di akun media sosialnya untuk mendapatkan perhatian orang lain.

Baca Juga: Sunda Empire Runtuh Setelah Pimpinannya Diringkus Polisi, Kaisar Akan Jalani Sidang Pekan Depan

"Meskipun situs internet dan media sosial secara teoretis membuatnya lebih mudah untuk menemukan pasangan seksual baru, waktu yang dihabiskan secara online juga menggeser waktu yang dihabiskan untuk interaksi sosial tatap muka," tulis Twenge.

Bahkan ketika pasangan berhadap-hadapan, mereka cenderung lebih asik dengan dunianya sendiri, yaitu berselancar dengan smarphone masing-masing, praktik ini biasanya disebut phubbing.

Dengan begitu, keinginan untuk berhubungan seks dengan pasangannya akan semakin berkurang.

Baca Juga: 35.000 Remaja Putri Tewas saat Melahirkan, Perempuan India Kini Tak Boleh Nikah di Bawah 21 Tahun

Beberapa peneliti mengatakan, mencari tahu mengapa orang Amerika kurang berhubungan seks lebih dari sekadar minat yang bijaksana.

Ketidakaktifan seksual dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, sehingga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang serius.

Lebih penting lagi, mereka menulis, hubungan seksual dapat secara positif mempengaruhi kepuasan dan kebahagiaan hidup.***

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler