Kisah Lengkap Pengemudi Ojol Bonceng Gadis Meninggal, Hingga Trending di Youtube

- 21 Juni 2020, 10:39 WIB
Herman atau Icang.*
Herman atau Icang.* /.*/YouTube/ jurnalrisa

PR BOGOR - Pengemudi Ojek Online (Ojol) yang diketahui bernama Herman mengaku kesal atas pelanggan yang suka memberikan alamat tidak jelas saat diminta mengirim barang di kawasan Bandung, Jawa Barat. 

Selain pengalaman itu, pengalaman lainnya adalah ketika Icang sapaan akrabnya mengantarkan seorang perempuan yang mengaku bernama Cindy. 

Pengalamannya mengantarkan Cindy membuka pertemuannya dengan tim Jurnal Risa. Saat diundang tim Jurnal Risa, Icang mengkklarifikasi respon yang disampaikan warganet di media sosial atas pengalamannya bersama Cindy.

Baca Juga: Klaim Mampu Tekan Reproduksi Corona, Pemprov Jabar Hadang Pembawa Virus di Puncak Bogor

Diberitakan di portaljember.pikiran-rakyat.com, kepada tim Jurnal Risa, Icang menceritakan kisahnya saat mengantarkan Cindy, pelanggan yang dia antar ke daerah Subang.

saat itu, setelah Icang beristirahat di warung, dia hendak melanjutkan perjalanannya.

Dalam perjalanan itu, Icang kemudian terpaksa harus berhenti karena ada lampu merah, saat itu kondisinya tengah hujan.

Baca Juga: Melintas di Puncak Bogor Ribuan Warga Non Jawa Barat Dicegat Petugas, Wajib Ikut Rapid Test

Kemudian, ada pengemudi Ojol lain menghampiri Icang, namun dia mengaku tidak kenal dengan orang tersebut.

Artikel ini telah tayang di portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Trending di YouTube, Begini Cerita Lengkap Driver Ojol yang Bonceng Gadis yang Sudah Meninggal'.

Ojol tersebut meminta pertolongan Icang untuk mengantarkan Cindy ke daearah Subang, alasannya karena motor Ojol tersebut tidak kuat.

"Tolong dong, ini penumpang saya anterin ke Subang, dilanjut motor saya ga kuat," kata Ojol kepada Icang.

Baca Juga: Ada Jadwal Rapid Test di Puncak Bogor, Pagi Ini Lalin Berjalan Normal Dominasi Wiasatawan

Sudah menjadi hal yang biasa, solidaritas antar sesama Ojol memang sangat tinggi.

Lantas Icang pun mengiyakan permintaan tolong Ojol tersebut. Saat itu, Icang juga bernegosiasi terkait harga pulang oergi antara Bandung dan Subang.

Setelah proses negosiasi selesai, Icang pun berangkat mengantarkan Cindy ke Subang sekira pukul 21.00 WIB.

Baca Juga: Kota Bogor Disebut Alami Outbreak Kedua Virus Corona, Bima Arya: 2 Bulan ke Depan Puncak Covid-19

Kala itu, Cindy mengaku harus kemabli ke Subang lantaran hendak mengambil baju untuk perisapan wawancara dengan pihak Bank.

"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP jaman sekarang, cuma polyphonix," kata Icang yang mulai berangkat bersama penumpang dadakan itu pada pukul 21.00 malam.

Dalam perjalanan itu, Cindy meneritakan hobbynya bersepeda, dalam artian perempuan tersebut merupakan seorang bikers.

Baca Juga: Puluhan Jadwal Konser Tertunda Imbas Covid-19, Andika Kangen Band Banting Setir Bisnis Beras

Kepada Icang, Cindy juga bercerita keinginannya menjual motor yang dia miliki sekarang untuk membelikan adiknya motor sonic.

Tidak hanya itu, Cindy bahkan memaksa Icang untuk menyetir motor tersebut. Namun Icang masih menghiraukan permintaan Cindy.

Seketika, Icang terpaksa harus mengisi bensi di SPBU di kawasan Lembang. Di SPBU itu, Icang mengaku mendapatkan respon yang kurang baik dari para petugas. Namun, Icang tidak mempedulikan hal itu, karena dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Baca Juga: Sementara Jumlah Populasi Diprediksi Menurun, Hasil Survei Bagi Wanita Korea Selatan Mengejutkan

Usai mengisi bensin, Icang sempat meminggirkan motornya untuk mengganti sandalnya dengan sepatu, mengingat perjalanan ke Subang masih jauh, di tambah cuaca malam yang dingin.

Namun, seketika Icang terkejut yang melihat Cindy sudah naik ke atas motornya dan menyalakan motor itu.

Lanjut cerita, keduanya melanjutkan perjalanan itu. Namun ketika ada tanjakan Emen, Cindy berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak". Cindy juga menggunakan nada marah ketika menyuruh Icang berzikir.

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan Salurkan Bansos, Tagana Berusaha Tingkatkan Antibodi Cegah Penularan Covid-19

Cindy juga sedih mendengar cerita tentang Mbah Emen, yang menurutnya adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.


Cindy bahkan membunyikan klakson di tanjakan ketika mulai menanjaki tanjakan Emen.

"Nah gini A, kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," tutur Cindy ke Icang.

Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19 Anggaran Kementan Dipangkas Hingga Rp 7 Triliun, DPR RI: Ini Tidak Beres

Selama perjalan ke Subang itu, Cindy juga sering menceritakan kegiatan sehari-harinya selain sebagai mahasiswa.

Dia memiliki aktivitas lain yakni sering membuat konten-konten mistis dan dikirim ke televisi swasta atas nama Jurnal Risa.

Selain itu, Cindy juga menawarkan Icang untuk menjadi pengemudi pribadinya, menggantikan Hadi, seorang Ojol yang ditemui Icang di lampu merah tadi yang ternyata sudah dipecatnya.

Baca Juga: Melalui CCTV Balaikota 2 Pengunjung Terpantau Lepaskan Masker, Bima Arya Minta Satpol PP Tinjau BTM

Keanehan mulai dirasakan Icang. Bukan apa-apa karena banyak pengendara lain menatap Icang dengan pandangan yang berbeda, padahal dia merasa tidak melakukan hal-hal yang aneh.

Bahkan saat itu, Icang takut terkena begal, karena curiga terhadap pengemudi lain di jalan itu yang menyoroti Icang dengan tatapan 'sinis'.

Meski begitu, Icang masih bisa mengendalikan perasaannya itu. Seketika Icang dibuat kaget lantaran jalan yang ada di depan tiba-tiba berubah, dari lurus menjadi tikungan tajam.

Baca Juga: Tara Basro Segera Dinikahi Daniel Adnan?, Keduanya Kompak Pamer Cincin di Jari Manis

"Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?," tanya Icang ke Cindy dengan nada kaget.

Lantas seketika, Cindy pun menjawab pertanyaan itu. Dia bahkan berjumawa, seandainya motor yang dikenadarinya dibawa Icang, bisa celaka.

"Nah, coba kalau Aa' yang bawa, pasti kita celaka," balas Cindy.

Baca Juga: Mal BTM Bogor Buka per Hari Ini, Arus Keluar Masuk Pengunjung Terpantau Melalui CCTV Balaikota

Perjalanan dilanjutkan, Cindy pun meminta Icang melepaskan jaket ojolnya ketika sudah hampir tiba di tempat tujuannya yakni di kediaman Cindy.

Alasan Cindy meminta itu lantaran kata dia, ayahnya akan marah ketika melihat dirinya pergi menggunakan motor dari Bandung ke Subang.

Cindy sempat mengajak Icang untuk ketemu tim Jurnal Risa setelah 'ngopi' dan makan usai melakukan perjalanan jauh dari Bandung ke Subang.

Baca Juga: Warga Banyak Komplain Soal KK di PPDB Jateng, Ganjar Pranowo: Jangan Bohong, Ketahuan Dikeluarkan


"Udah sampai di tujuan, yang saya ingat itu di seberang gangnya itu ada toko kelontongan," kata Icang.

Di tempat itu, dalam ingatan Icang, Cindy menunjuk rumahnya yang berada diujung dari tempat itu.

"Itu rumah saya, paling ujung banget," ujar Cindy kepada Icang sambil menunjuk.

Baca Juga: Kiat-kiat Irit Kuota Internet Saat Meeting Online Lewat Zoom, 5 Cara Ini Bisa Pangkas 1,5 Gb per Jam

Setelah berganti posisi, Icang lantas melepas atribut driver ojolnya di mulut gang dan sempat heran karena Cindy meninggalkannya secara tiba-tiba, tanpa terdengar suara orang lari ataupun langkah kaki.

Cindy yang tak kunjung kembali hingga pukul 10.30 malam, akhirnya terpaksa ditinggal keliling sementara oleh Icang yang ingin buang air kecil di sebuah minimarket.

Penasaran, Icang pun mengendarai motornya hingga sampai di depan rumah yang paling ujung.

Baca Juga: Kondisi Keuangan Negara di Tengah Covid-19, Sri Mulyani: Pendapatan Kita mencapai Rp664,3 Triliun

"Pas sudah sampai sana, gelap banget, kumuh. Saya balikin ke arah rumah dia tuh, biar terang. Kok ini gak ada kehidupan, terasnya aja kotor, terus lampu terasnya aja gak nyala," tutur Icang.

Icang pun mencoba mengeraskan suara motornya, namun tak ada seorang pun yang keluar. Lantas dia kemudian mencoba bertanya ke beberapa warga sekitar, namun tidak ada yang kenal dengan perempuan bernama Cindy.

Akhirnya, Icang meminta bantuan rekan-rekan ojol di Subang yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari gang Cindy.

Baca Juga: 3 Karyawan Mitra 10 Positif Covid-19, Pemkot Bogor Instruksikan 5 Hal Ini Hingga Minta Toko Ditutup

Karena sudah cukup malam dan tidak menghasilkan apa-apa, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian esok harinya. Namun ketika esok harinya juga tidak menghasilkan apa-apa, dia pun kembali ke Bandung.

"Sampai di rumah, ya alhamdulillah cerita sama istri. Ya istri pun menganggapnya ya kena tipu," kata Icang.

Dua hari kemudian, Icang mendapatkan kabar dari temannnya di Subang, yang saat itu membantunya dalam kesulitan yang dialami usai mengantarkan Cindy.

Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Alasan RUU HIP Perlu Dicabut, Membuka Luka Lama Sejarah dan Memecah Belah Bangsa

"Kang, saya Kubay yang semalem sama akang ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rezekinya lancar," tulis teman Icang di pesan WhatsApp itu.

Lantas Icang pun kaget, dia menanyakan maksud pesan singkat tersebut.

"Yang akang semalem bawa itu, sudah meninggal 4 tahun yang lalu," ujarnya.

Baca Juga: Fakta Kebun Raya Bogor, Berusia Dua Abad dan Diajukan Jadi Warisan Dunia

Icang juga dikagetkan ternyata, pengemudi ojol di Subang yang menemani Icang pada Kamis malam itu melakukan sweeping, menelusuri daerah yang pernah ditunjukkan Icang.*** (Ahmad G Zaki/Portal Jember/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Portal Jember (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x