“Tidak apa-apa ketika saya harus pergi untuk kelas online dan menjelajahi Internet tetapi untuk ujian saya, saya membutuhkan koneksi yang kuat dan tidak terputus," ungkapnya.
“Itulah mengapa saya memilih untuk mendaki bukit untuk belajar dan kemudian, menantang diri saya untuk tinggal dan tidur di pohon selama 24 jam untuk mempersiapkan ujian saya,” katanya.
Baca Juga: Mahfud MD Pastikan Pembahasan RUU HIP Ditunda, DPR Diminta Banyak Berdialog dengan Rakyat Dulu
Dengan persediaan tiga bungkus beras yang dibungkus daun (red, linopod), sebotol air, beberapa alat belajar, dan kelambu, anak bungsu dari lima bersaudara itu berangkat untuk menjalankan tantangannya.
Veveonah mengaku sangat mudah baginya untuk memanjat pohon, menemukan cabang yang cocok dan kokoh untuk menghabiskan siang dan malam, menempatkan persediaannya di atas dan kemudian memasang kelambu.
Dia mulai dengan pelajaran kimia di pagi hari dan kemudian Pengajian Malaysia di sore hari.
Baca Juga: Awasi Ketat Jumlah Pengunjung, Bima Arya Minta Pengelola Mal Sambungkan CCTV ke Balaikota
Semuanya baik-baik saja kecuali sesaat ketika seekor lebah tertangkap di dalam jaringnya dan mau tidak mau harus diusir, kalau tidak mau tersengat.
Makan siang dan makan malamnya, diikuti dengan sarapan pada hari berikutnya, hanya terdiri dari tiga bungkus linopod dan air putih.
Setelah misinyas selsai, gadis itu pun pulang dan disambut kemarahan ibunya.