Soal Program Vaksinasi Covid-19, Epidemiologi Asal Australia Sebut 'Pemerintah Jangan Gegabah'

- 19 Oktober 2020, 11:56 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona
Ilustrasi vaksin virus corona //ANTARA/Reuters/Dado Ruvic

Sehingga menyebabkan efek samping seperti narkolepsi, gangguan neurologis kronik akibat otak kehilangan fungsi pengaturan bangun dan tidur.

"Jadi tunggu saja vaksin yang aman," ujarnya.

Baca Juga: 5 Lagu K-Pop yang Mengangkat Isu Kesehatan Mental, Salah Satunya Sunmi 'Borderline'

Dicky Budiman memprediksikan pengembangnan vaksin Covid-19 masih akan berlangsung hingga tahun depan.

Menurutnya, salah satu vaksin potensial hanyalah vaksin yang saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh Universitas Oxford dengan AstraZeneca.

"Mereka optimis memang di akhir tahun ini. Tapi itu kan baru klaim. Kita harus tetap melihat hasil riset itu," tuturnya.

Dicky menambahkan, pemerintah perlu meningkatkan pengetesan, pelacakan, dan pengobatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Everton Kokoh di Puncak Klasemen

Dia meminta jangan sampai vaksin yang merupakan aspek kuratif menjadi aspek preventif yang diabaikan.

"Jadi pemerintah juga tidak fokus pada satu negara dalam memilih vaksin Covid-19," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah