Bendera PDIP Dibakar Pendemo RUU HIP, Megawati Perintahkan Kader Rapatkan Barisan Tempuh Jalur Hukum

- 25 Juni 2020, 19:48 WIB
KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.*
KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.* /ANTARA/

PR BOGOR - Peristiwa pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam unjuk rasa penolakan rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) berujuang aduan hukum.

Kader PDIP di sejumlah akar rumput merespon serius atas peristiwa tersebut.

Sementara, Ketua Umum PDIP, Megawati Sekarnoputri memerintahkan agar seluruh kader untuk tetap siaga sembar menghormati porses hukum.

Baca Juga: 5 Hari Menjelang RUN BTS! Episode 106, Army Marah V Kenakan Pakaian Berbulu Dilengkapi Mahkota

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, perintah Megawati itu tertuang dalam surat yang diterbitkan Kamis 25 Juni 2020.

Megawati meminta, seluruh kader merapatkan barisan tanpa melupakan jalan hukum, serta memperkuat persatuan dengan rakyat.

"Bendera selalu tegak!! Seluruh kader siap menjaganya!!!" tulis Megawati dalam suratnya.

Baca Juga: Viral Video Pengunjuk Rasa Bakar Bendera PDIP dan PKI, Politisi Ganjar Pranowo: Kami Antikomunis

Mega menulis, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Itu dimulai melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Presiden pertama RI, Ir. Sukarno pada tanggal 4 Juli 1927.

"PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang di dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi dikuyo-kuyo, dipecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor Partai pada tanggal 27 Juli 1996," ucap Megawati.

Baca Juga: MCK Lengkap dengan Closet Duduk Tetap Tak Menarik, Warga Majalengka Lebih 'Setia' Pilih Sungai

Megawati mengungkap, meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum.

TANGKAPAN layar dari video viral pembakaran bendera PKI dan PDIP dalam demonstrasi, di depan Gedung DPR RI.*
TANGKAPAN layar dari video viral pembakaran bendera PKI dan PDIP dalam demonstrasi, di depan Gedung DPR RI.*

PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elang perjuangan bagi dedikasi Partai untuk Rakyat, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia pun memastikan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa.

Baca Juga: AS VS Tiongkok Semakin Memanas Hingga Bepotensi Asia Tenggara Jadi Medan Perang, Indonesia Aman?

"Sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa," ucapnya.

Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, pihaknya sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan dengan membakar bendera partai.

Apalagi, saat ini, seluruh kekuatan Partai sedang fokus pada upaya membantu rakyat di dalam melawan Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Aktif Kampanye HAM Hingga Sumbangkan Dana untuk BLM, Fans di Korea Selatan Minta BTS Jauhi Politik

Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin dan seluruh jajaran kabinet didukung seluruh kader PDI Perjuangan yang terdiri dari 128 anggota DPR RI, 18 Ketua DPRD, 416 anggota DPRD Provinsi, 3232 anggota DPRD Kab kota dan 237 kepala daerah dan wakil kepala daerah serta 1,43 juta pengurus partai, menyatu dengan rakyat, memerangi Covid-19.

"Dengan seluruh dampaknya secara sosial dan ekonomi. Itulah skala prioritas kita bersama," Hasto Kristiyanto.

Oleh karena itu, menanggapi aksi tersebut Hasto menyebut pihaknya akan menempuh jalan hukum.

Baca Juga: Di Amerika Serikat Kpop Menjadi Sasaran Partai Republik dan Demokrat Jelang Pemilu November 2020

“Jalan hukum inilah yang dilakukan oleh PDI pada tahun 1996, ketika pemerintahan yang otoriter mematikan demokrasi," ujarnya.

Adapun berkaitan dengan proses Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila, sikap PDI Perjuangan sejak awal tegas bahwa Partai mendengarkan aspirasi dan terus mengedepankan dialog.

Seperti lazimnya, Rancangan Undang-undang selalu terbuka terhadap koreksi dan perubahan, agar seirama dengan suasana kebatinan rakyat.

Baca Juga: Aktif Kampanye HAM Hingga Sumbangkan Dana untuk BLM, Fans di Korea Selatan Minta BTS Jauhi Politik

"Jadi sebaiknya semua menahan diri dan menghindarkan dari berbagai bentuk provokasi," ucap dia.

Sebelumnya, sejumlah pendemo melakukan pembakaran bendera dalam aksi unjuk rasa penolakan RUU HIP di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Demo tersebut digelar sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Anak NKRI, antara lain FPI, PA 212, GNPF Ulama.

Baca Juga: Mia Khalifa Ajak Perempuan di Dunia Tak Terjun ke Film Pornografi, Video Bisa Menghantui Sampai Ajal

Dalam aksi, massa membakar bendera merah berlogo palu arit yang identik dengan PKI. Massa membakar bendera itu sambil meneriakkan yel-yel turunkan Presiden Joko Widodo. Selain bendera palu arit, ada juga aksi pembakaran bendera PDIP. ***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah