PR BOGOR - Sebagian besar warga di bilangan Ligung, Kabupaten Majalengka tetap memilih sungai dan MCK pribadi untuk membuang air besar.
Sejumlah MCK plus-plus yang dibangun kurang lebih tiga tahun yang lalu dengan nilai ratusan juta rupiah tidak berfungsi.
Sementara warga di sejumlah desa di kecamatan lain masih melakukan BAB di sungai serta mandi dan mencuci di sumur tetangga karena belum memiliki MCK sendiri, kondisi ini diantaranya akibat faktor ekonomi yang kurang.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Update Covid-19 di Indonesia Kamis 25 Juni, Kasus Virus Corona Tembus 50.000 Orang
Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Kamis 25 Juni 2020, MCK plus-plus yang dibangun pemerintah setempat terdiri dari 2 unit di antaranya dibangun di Desa Sukawera masing-masing di Blok Leuwiliang Wetan dan di Blok Dukuh Asi.
Hanya saj, dari sejumlah unit MCK yang dibangun itu, yang berfungsi hanya di Leuwiliang Wetan karena didirikan di samping masjid sedangkan di Blok Cikamangi dibangun samping Balai Kampung.
Selain itu di Desa Leueunghapit yang dibangun di dua titik, juga hanya berfungsi satu yakni yang berada di Blok Cikamangi karena dimanfaatkan oleh jemaah masjid, sedangkan yang didirikan di Blok Desa kini terlantar karena masyarakat telah memiliki jamban sendiri.
Baca Juga: AS VS Tiongkok Semakin Memanas Hingga Bepotensi Asia Tenggara Jadi Medan Perang, Indonesia Aman?
Demikian juga di Blok Muara, Desa Wanasalam dan Desa Lojikobong tidak difungsikan oleh masyarakatnya.