Itu dimulai melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Presiden pertama RI, Ir. Sukarno pada tanggal 4 Juli 1927.
"PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang di dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi dikuyo-kuyo, dipecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor Partai pada tanggal 27 Juli 1996," ucap Megawati.
Baca Juga: MCK Lengkap dengan Closet Duduk Tetap Tak Menarik, Warga Majalengka Lebih 'Setia' Pilih Sungai
Megawati mengungkap, meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum.
PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elang perjuangan bagi dedikasi Partai untuk Rakyat, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia pun memastikan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa.
Baca Juga: AS VS Tiongkok Semakin Memanas Hingga Bepotensi Asia Tenggara Jadi Medan Perang, Indonesia Aman?
"Sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa," ucapnya.
Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, pihaknya sangat menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan dengan membakar bendera partai.