Iran Gelar Pemilu Presiden, Ayatullah Khamenei: Datang dan Pilih Presiden Anda

- 19 Juni 2021, 06:21 WIB
Iran menggelar pemilihan Presiden atau Pilpres pada Jumat, 18 Juni 2021. Banyak kekhawatiran warga memilih golput.
Iran menggelar pemilihan Presiden atau Pilpres pada Jumat, 18 Juni 2021. Banyak kekhawatiran warga memilih golput. /

PR BOGOR - Rakyat Iran memberikan suara dalam pemilihan Presiden pada Jumat, 18 Juni 2021 di tengah kekhawatiran rendahnya jumlah pemilih.

Sekitar 60 juta rakyat Iran akan memutuskan empat orang kandidat yang dicalonkan untuk menggantikan Hassan Rouhani.

Dewan Wali, sebuah badan yang beranggotakan 12 orang di bawah pimpinan Ali Hosseini Khamenei di Iran melarang ratusan kandidat yang reformis dan bersekutu dengan Rouhani.

Baca Juga: SEVENTEEN Rilis Mini Album 'Your Choice', Ini Kejutan dari para Member

Pemungutan suara rakyat Iran tersebut dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat dan ditutup pada tengah malam dengan perpanjangan waktu 2 jam.

Kemudian hasil pemungutan suara akan diumumkan pada sabtu siang.

“Setiap suara diperhitungkan, datang dan pilih presiden anda,” kata Ayatullah Khamenei setelah memberikan suaranya di ibu kota Iran, Teheran sepertii dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari Al Jazeera, Sabtu, 19 Juni 2021.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Sembuh dari Covid-19, Langsung Kerjakan Tugas Kunjungan Pertama ke Universitas Siliwangi

Dengan tidak pastinya atas upaya Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklirnya dan meningkatnya kemiskinan setelah bertahun-tahun sanksi Amerika Serikat, pemilu kali ini dianggap sebagai pemilihan pemimpin untuk menghadapi krisis.

Sayangnya, antusiasme rakyat diredam oleh diskualifikasi banyak kandidat sehingga rakyat Iran merasa pemilu kali ini dianggap tidak terlalu demokratis.

“Saya bukan politisi, saya tidak tahu apa-apa tentang politik,” kata Nasrollah, seorang mekanik mobil di Teheran.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri SCTV 19 Juni 2021: Tak Ingin Kalah Dari Dewa, Roni Ciptakan Perusahaan Besar?

“Saya tidak punya uang. Semua keluarga sekarang menghadapi masalah ekonomi,” ujarnya.

“Bagaimana kita bisa memilih orang-orang yang melakukan ini pada kita? Itu tidak benar,” tutur dia.

Televisi pemerintah menayangkan antrian panjang di luar tempat pemungutan suara di beberapa kota.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Sabtu, 19 Juni 2021: Waspada Potensi Hujan dan Angin Kencang pada Sore Hari

Jajak pendapat dan analisis menempatkan Raisi, salah satu calon yang paling memungkinkan untuk keluar sebagai pemenang.

“Berdasarkan jajak pendapat, Raisi memiliki popularitas antara 60 sampai 75 persen di antara mereka yang akan memilih hari ini,” kata Gholazadeh, CEO think tank Diplo House.

Jika benar Raisi terpilih, maka dia merupakan Presiden pertama yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat bahkan sebelum dia menjabat.

Baca Juga: Lirik Lagu Ready To Love dari SEVENTEEN serta Terjemahan Bahasa Indonesia

Pada waktu memberikan hak pilihnya, Raisi mengenakan sorban hitam yang dalam tradisi Syiah menyatakan dirinya sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad.

Kemenangan Raisi akan mengonfirmasi kematian politik politisi pragmatis seperti Rouhani, yang dilemahkan oleh keputusan AS untuk keluar dari kesepakatan nuklir dan menerapkan kembali sanksi.

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x