Sinopsis Buku 'How Democracies Die' yang Dibaca Oleh Anies Baswedan

22 November 2020, 14:37 WIB
Anies Baswedan menikmati akhir pekan dengan membaca buku berjudul "How Democracies Die" yang ditulis Steven Levitsky.* /Instagram.com/@aniesbasedan/

PR BOGOR - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunggah foto terbaru di Instagram resminya.

Dalam foto tersebut, Anies tengah memegang buku berbahasa Inggris berjudul 'How Democracies Die'.

Unggahan terbaru akun Instagram @Aniesbaswedan pada Minggu 22 November 2020 pagi pukul 10.23 WIB memperlihatkan orang nomor satu DKI Jakarta itu tengah bersantai di rumah sambil membaca buku.

Baca Juga: UMK Jabar 2021 Alami Kenaikan, Berikut Daftar Lengkap Kota/Kabupaten yang Alami Kenaikan

Baca Juga: Suga BTS Kaget, Secara Cepat Jimin Bisa Mengejar Tinggi Badannya

Baca Juga: Eko Patrio Bawa Rp 300 Miliar untuk Beli Rans Entertainment, Raffi Ahmad: Aku Nunggu 2 Tahun Dulu La

Menelisik lebih jauh, buku 'How Democracies Die' yang viral karena dibaca oleh Anies Baswedan tersebut merupakan karya seorang ilmuwan politik lulusan Universitas Harvard, yaitu Steven Levitsky dan Daniel Ziblat.

Buku yang diterbitkan pada 16 Januari 2018 lalu tersebut diketahui mempunyai tebal 380 halaman.

Isi dari buku tersebut menggambarkan bagaimana seorang pemimpin yang terpilih memiliki sumber daya serta akses mengubah proses demokrasi untuk memperkuat cengkraman kekuasaan secara perlahan di masyarakat.

Baca Juga: Song Joong Ki Dikabarkan Mengajukan Cerai, Song Hye Kyo Diyakini Tak Diberi Tahu

Baca Juga: Pemprov Jabar Tetapkan Besaran UMK di Jabar, Berlaku 1 Januari 2021 Nanti, 17 Daerah Alami Kenaikan

Baca Juga: Anda Berencana Investasi? Simak 7 Kesalahan yang Harus Dihindari

Buku tersebut juga memaparkan bagaimana berbagai cabang pemerintahan dalam suatu sistem dengan pemisahan kekuasan yang mendapat legitimasi untuk melemahkan kelompok lain atau oposisi.

Buku tersebut diketahui dibuat untuk meneliti dinamika politik dalam negeri dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun 2016, serta dinamika politik dalam masa pemerintah Presiden Donald Trump.

Seperti diketahui, Donald Trump merupakan salah satu presiden paling kontroversial dalam sejarah Amerika.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah, Ledakan Bom Beirut 22 November 1989 Tewaskan Presiden yang 17 Hari Menjabat

Baca Juga: Menang 1-0 di Old Trafford, Manchester United Dibantu Penalti Kontroversial, Ole: Kami Beruntung

Baca Juga: Hasil Liga Inggris Semalam: Tottenham Memuncak di Klasemen, Pertama Kali Sejak Tahun 2014

Ia dinilai kerap mengeluarkan kebijakan yang kontroversial, baik itu kebijakan dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu kebijakan Trump yang menjadi perhatian luas adalah pengakuannya terhadap Jerusalem sebagai ibu kota dari Israel yang membuat masyarakat dunia murka dan berpengaruh pada stabilitas perdamaian di Timur Tengah.***

Editor: Yuni

Sumber: Instagram @aniesbaswedan

Tags

Terkini

Terpopuler