Puncak La Nina Diprakirakan Terjadi Bulan Desember, BMKG: Seluruh Indonesia Perlu Waspada

13 Oktober 2020, 16:59 WIB
ILUSTRASI terkait fenomena alam La Nina.* /BNPB.

PR BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, perlunya kewaspadaan yang tinggi guna mengantisipasi bencana alam karena puncak fenomena La Nina di Indonesia yang diperkirakan terjadi pada Desember hingga Januari 2020.

“La Nina puncaknya Desember 2020. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember-Januari-Februari,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa 13 Oktober 2020.

Meskipun begitu, puncaknya baru akan terjadi pada Desember 2020. Namun, La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi itu sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini.

Baca Juga: Roadmap Vaksin Covid-19 Bakal Segera Rampung, Menko Airlangga 'Diberikan ke 5 Kelompok Sasaran'

Fenomena alam ini terjadi karena adanya peningkatan suhu permukaan Samudra Pasifik Timur dan Tengah, La Nina kemudian menyebabkan peningkatan kelembaban pada atmosfer di atas perairan.

Hal tersebut yang mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatnya curah hujan di kawasan tersebut.

BMKG memperkirakan, dampak La Nina di Oktober 2020 akan menerpa hampir diseluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Papua bagian timur.

Baca Juga: BMKG Awasi Siklon Tropis Nangka di Laut China Selatan, 23 Wilayah Bakal Terdampak Gelombang Tinggi

Akan tetapi, tanpa La Nina Sumatera telah mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi karena kondisi topografi lokal.

“Jadi kesimpulannya mulai Oktober-November 2020 seluruh wilayah Indonesia perlu diwaspadai. Bagaimana Desember? La Nina itu semakin menguat,” ujar Dwikorita Karnawati, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Antara, Selasa, 13 Oktober 2020.

Lanjutnya, sebanyak 73 persen wilayah di Indonesia sebenarnya telah memasuki musim penghujan pada Oktober hingga November 2020.

Baca Juga: Bantah Kabar Ada Kesepatakan dengan Brasil, Biofarma Pastikan Harga Vaksin Sinovac Dijual Ekonomis

Sementara, 27 persen wilayah seperti Jawa Barat telah memasuki musim penghujan sejak September 2020, dan bahkan Papua dan Ambon sudah sejak April 2020 lalu.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk dapat mengantisipasi cuaca dengan mencari informasi melalui aplikasi BMKG.

Dalam aplikasi tersebut tersedia data rinci hingga tingkat kecamatan. Data di aplikasi itu akan diperbaharui setiap tiga jam dan memprediksi kondisi cuaca untuk tujuh hari kedepan.

Baca Juga: Sebut UU Omnibus Law untuk Rakyat, Prabowo Kini Tak Lagi Lantang, Pakar Ingatkan Loyalitas Pendukung

"Jadi hari ini 13 Oktober, kita bisa cek 19 Oktober gimana kondisi cuaca di setiap kecamatan di Indonesia untuk perkembangan setiap 3-6 jam dalam satu hari," ujarnya.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler