Jokowi dan Prabowo Subianto Miliki Rencana Besar di Masa Depan, Kini Kapasitas Menhan Dipertaruhkan

8 Agustus 2020, 13:10 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi rencananya akan mengumumkan susunan kabinet pada hari ini. ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/pras. /

PR BOGOR - Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai masuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju bukan sekedar mengisi bangku kosong.

Lebih jauh dia menyebut, masuknya Prabowo Subianto ke kabinet sebagai sebuah ujian, mampukah ketua umum Partai Gerindra itu melanjutkan estafet kepemimpinan di 2024.

"Ini bagian dari ujian, sejauh mana kau (Prabowo, red) akan loyal dari tugas yang saya (Presiden Jokowi, red) berikan. Itu akan menjadi, apakah Prabowo layak untuk dijadikan presiden. Ini semacam sekolah loyalitas bagi Prabowo di kabinet," kata Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Sabtu 8 Agustus 2020.

Baca Juga: Ngotot Maju Pilpres 2024, Prabowo Subianto Jadi Ketum Partai Gerindra 2020-2025 Sudah Pasti Aklamasi

Menurut Ferdinand, arah politik itu sudah sangat terlihat dari dinamika pilkada sekarang, saat PDIP dan Gerindra begitu sangat bekerja sama dan totalitas.

Ada komintmen jangka panjang antara PDIP dan Gerindra, mencari siapa pengganti Jokowi.

"Mulai dari masuknya Pak Prabowo ke jajaran kabinet, hingga kita sambungkan ke Pilkada. Kesepakatannya kita tidak tau, namun saya duga ada kesepakatan mencari siapa menggantikan kepemimpinan Pak Jokowi di 2024, ini tidak sekedar komitmen biasa," kata Ferdinand.

Baca Juga: Prabowo Subianto Kembali Jadi Ketua Umum Gerindra 2020-2025, Disaksikan Langsung Jokowi dan Megawati

Ferdinad mengatakan, dalam berjalannya Kabinet Indonesia Maju, saat ini tampak sekali Presiden Jokowi sangat peracaya pada Prabowo. Sampai Jokowi menugaskan Prabowo mengurus persoalan pangan.

"Ini tidak akan terjadi, jika Pak Jokowi tidak punya rencana jangka panjang. Langkah beliau membeli alutsista besar-besaran, dan banyak membeli dari Amerika, tentu itu sudah dalam persetujuan Jokowi," ungkapnya.

"Ini bagian strategi, ini tidak pernah terungkap dan tersampaikan, tapi kita bisa membaca ada komitmen yang terjadi di balik semua ini, ada rencana politik ke depan," jelasnya.

Baca Juga: AS Klaim Putra Mahkota MBS Perintahkan Pembunuh Habiskan Nyawa Mantan Intelejen Arab Saudi di Kanada

Dengan itu semua, Ferdinand meyakini Prabowo akan didaulat sebagai tokoh yang akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi sebagai presiden di 2024.

"Hampir dipastikan, 99,99 persen, Prabowo akan didaulat oleh elit-elit yang sekarang bekuasa, untuk meneruskan kepemimpina ke depan, kecuali terjadi perubahan politik, contoh kesehatan, sehingga berhalangan maju sebagai calon presiden," sebutnya.

Ferdinad menilai, masuknya Prabowo Subianto ke kabinet Jokowi, merupakan langkah membentuk citra diri di tengah publik. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya tugas yang diberikan Jokowi ke Prabowo Subianto.

Baca Juga: Selain di Drop Out dari Unair, Gilang Pelaku Fetish Kain Jarik Akhirnya Diringkus Polisi di KaltengBaca Juga: Selain di Drop Out dari Unair, Gilang Pelaku Fetish Kain Jarik Akhirnya Diringkus Polisi di Kalteng

"Justru masuknya Prabowo ke kabinet, sebagai salah satu gerbang Prabowo dapat mewujudkan hasrat politiknya yang puluhan tahun bercita-cita jadi Presiden. Kenapa beliau mau jadi bawahan Jokowi, itu satu jalan untuk memuluskan hasrat politiknya," ungkap dia.

"Apapun ceritanya, politik kita tidak dapat lepas dari pengaruh politik penguasa, baik itu di Parpol, maupun penguasa pemerintahan," ungkapnya.

Saat ini, tambah Ferdinand, ujian yang dijalani Prabowo sangat berjalan dengan baik. Banyak hal yang ditugaskan Jokowi, dan Prabowo mampu mengerjakanya. Sebaliknya, juga belum ada Jokowi melakukan kritikan keras terhadap kinerja Prabowo.

Baca Juga: Menteri BUMN Disebut-sebut Berpotensi Jadi Capres 2024, Erick Thohir Beberkan Jawabannya ke Najwa

"Prabowo menunjukkan itu secara baik, belum pernah beseberangan pemikiran dengan presiden, sebaliknya belum ada juga Jokowi menegur kinerja Kementerian Pertahanan," kata dia.

"Saya yakin ke depan akan banyak pekerjaan yang diberikan kepada Prabowo, karena ujiannya akan semakin ketat. Pekerjaan ini akan menunjukkan siapa Prabowo ke publik, apakah dia memang orang yang mampu, atau hanya bisa bicara, atau bisa bekerja, jadi ini sekolah loyalitas pada elit penentu politik kita sekarang. Ini sekolah kemampuan kepada publik," tuturnya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler