Kasus Hampir Dekati Tiongkok, Jokowi: Puncak Covid-19 di Indonesia Terjadi Agustus-September

15 Juli 2020, 19:52 WIB
Presiden Jokowi (Joko Widodo) memimpin rapat terbatas mengenai /- Foto: Setkab

PR BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini puncak pandemi Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada Agustus sampai September 2020.

Diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com, Rabu 15 Juli 2020, Jokowi kemudian memberikan catatan, bila sikap masyarakat dan pemerintahnya tidak berubah maka puncak Covid-19 akan kembali bergeser.

Prediksi Jokowi berangkat dari data-data terangkum di Gugus Tugas Nasional, akumulasi dari seluruh data Covid-19 di daerah-daerah.

Baca Juga: Sejak Kemarin Malam Website Pemutakhiran Data KPU Diserang Hacker, Arief Budiman: Database Kita Aman

"Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda,” kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 13 Juli 2020.

Jokowi pun menginstruksikan, seluruh jajaran menterinya bekerja keras menangani dan mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

"Sehingga, pandemi tak berlangsung lebih lama," ujarnya.

Baca Juga: RM BTS Bongkar Sikap Asli Jungkok Sangat Individual, Sementara J-Hope Menyebutnya Maknae Pembangkang

"Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras. Tapi kalau mintanya, dengan agak berbeda, yaitu memotivasi para menteri agar bekerja lebih keras lagi," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Presiden Jokowi Sebut Puncak Pandemi Virus Corona Terjadi pada Kisaran Agustus-September 2020'.

"Bukan marah, memotivasi. Agar lebih keras lagi kerjanya,” ujar Jokowi.

Diketahui, kasus virus corona di Indonesia teru mengalami penambahan. Hal itu juga dikonfirmasi pemerintah melalui Juru Bicara penanganan Covid-19 dari Gugus Tugas Nasional, dr. Achmad Yurianto.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Hampir 15.000 di Jakarta, Besok PA 212 Gelar Unjuk Rasa di Gedung DPR Tolak RUU HIP

Hingga hari Rabu 15 Juli 2020, kasus Covid-19 bertambah 1.522 orang. Totalnya, hingga pukul 12.00 WIB, telah menembus 80 ribu menjadi 80.094.

"Kasus positif kita dapatkan penambahan kasus baru berdasarkan konfirm PCR Covid-19 bertambah 1.522 dan total jumlah positif menjadi 80.094," kata dr. Achmad Yurianto dalam konferensi pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta.

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 39.050 orang, setelah mengalami penambahan sebanyak 1.414 orang.

Baca Juga: Penjual Kopi Ditetapkan Sebagai Saksi Kematian Editor Metro TV, Bang Amir Kini Diperiksa Kepolisian

Untuk pasien yang meninggal dunia juga bertambah sebanyak 87 orang, sehingga totalnya menjadi 3.797 orang.

Terkait itu, Pemerintah pun terus mengimbau masyarakat untuk menekan penyebaran kasus Covid-19, dengan tetap berada di rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain dan memakai masker.

Hingga saat ini, pemerintah terus bekerja untuk memerangi Covid-19. Di antaranya dengan menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional nonalam.

Baca Juga: Kala Pelanggan Maki-maki Ojol yang Mirip Soeharto hingga Bicara 'Kotor' Lantaran Pesanan Lama Datang

Sejumlah daerah mulai melonggarkan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB), salah satunya DKI Jakarta. Saat ini, Jakarta memasuki babak baru penanganan Covid-19. PSBB yang semula ketat mulai dilonggarkan.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler