Waspada Siklus 100 Tahunan, Kepala BMKG: Jawa Timur Simpan Potensi Bencana

17 Oktober 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi gempa BMKG. /BMKG/

PR BOGOR - Masyarakat di pesisir Jawa diminta waspada terhadap tsunami yang dapat terjadi, sebagai Siklus 100 tahun.

Dikutip dari akun Instagram @antaranewscom, bahwa menurut sejarah, pada Tahun 1881 pernah terjadi tsunami di pesisir selatan, Jawa Timur.

Ilmuwan mengatakan itu merupakan Siklus 100 tahun , tapi belum pasti terjadi tepat 100 tahun. Belum ada yang tau kapan itu akan terjadi, tapi harus diwaspadai bersama," ucap Ma'muri Kepala Badan Meterorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang.

Baca Juga: Sering Mengkonsumsi Jahe? Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Menurutnya, selain masyarakat memahami jalur evakuasi perlu juga mendapat edukasi saat terjadi tanda-tanda bencana, khususnya bencana tsunami.

Masyarakat diharapkan mengingat rumus 20-20-20 dalam menghadapi bencana tsunami.

Rumus 20-20-20 berarti bahwa jika terjadi gempa lebih dari 20 detik, maka warga punya waktu 20 menit untuk mengungsi ke tempat dengan ketinggian di atas 20 meter.

Baca Juga: LINK NONTON Hometown Cha Cha Cha Episode 16 Sub Indo: Yoon Hye Jin dan Hong Doo Shik Akan Menikah

"Setiap Pemda yang memiliki kawasan pesisir selatan Jawa Timur dihimbau untuk merancang skenario dan tindakan mitigasi bencana sejak dini," ucap Ma'muri.

"Berdasarkan hasil penelitian dan modeling dari BMKG, bahwa wilayah Jawa Timur menyimpan potensi bencana Gempa bumi yang besar. Jika terjadi gempa bermagnitudo 8,7 SR maka bisa memicu tsunami setinggi 24 meter setelah 30 menit terjadi gempa,’’ Ucap Dwikorita Karnawati Kepala BMKG Provinsi Jawa Timur.

“Selama ini rata-rata kejadian gempabumi mencapai 300-400 kali sebulan. Namun, sejak Januari 2021, jumlahnya sudah meningkat menjadi rata-rata 600 kali sebulan.

Baca Juga: Sinopsis Naluri Hati Minggu 17 Oktober 2021: Sandy Larang Dinda Temui Zain, Bu Rina Ditangkap Polisi

Sehingga kami menyusuri pantai mulai Jatim sampai Selat Sunda untuk tetap memantau.

Kami khawatirkan dari catatan sejarah gempa-gempa yang kekuatannya di atas magnitudo 7,0 SR, diprediksi skenario terburuk kekuatannya magnitudo 8,7.

Gempa dengan kekuatan magnitudo 8,7 SR ini bisa membangkit tsunami," kata Dwikorita mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu.

Baca Juga: Boruto Naruto Next Generations Episode 220: Jadwal Rilis, Spoiler Utama, hingga Link Nonton di iQIYI

Menurutnya, saat ini BMKG telah aktif melakukan sosialisasi lapangan ke daerah-daerah tsunami di Jawa Timur.

Hasilnya bahwa hampir seluruh daerah pesisir telah memiliki pemetaan dan sarana pendukung jalur evakuasi serta titik evakuasi yang dinilai aman.

Berikut adalah perinciannya :

- Pantai Teluk Sumbreng Trenggalek: 22 Meter (maksimal)
- Pantai Popoh Tulung Agung: 30 Meter (maksimal)
- Pantai Muncar Banyuwangi: 18 Meter (maksimal)
- Pantai Pancer Banyuwangi: 12 Meter (maksimal)
- Pantai Teluk Pacitan: 22 Meter (maksimal)
- Pantai Pasirian Lumajang: 18 meter (maksimal)
- Pantai Tempursari Lumajang: 18 meter (maksimal)

Baca Juga: Final Thomas Cup 2020: Line Up dan Link Streaming Laga Indonesia vs China pada Minggu, 17 Oktober 2021

Oleh karena itu, BMKG memberikan 6 panduan untuk menghadapi bencana tsunami, yakni :

1. Perhatikan setiap perilaku aneh hewan

2. Ambil kotak pertolongan pertama

3. Tetap pegang handphone (hp)

4. Bergerak cepat saat ada peringatan

5. Menuju ke tempat yang lebih tinggi

6. Berpegangan pada pohon

Semoga warga di daerah pesisir Jawa Timur tetap waspada dan siaga menghadapi prediksi bencana gempa bumi dan tsunami.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler