“Ibu Syarifah adalah birokrat senior. Insya Allah akan banyak persoalan-persoalan yang selama ini belum tuntas, akan tuntas. Sebagian besar persoalan Kota Bogor Insya Allah akan terakselerasi solusinya ketika koordinasi menjadi lebih baik,” tutur Bima Arya.
Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Sekda Kota Bogor, Aba Subagja mengatakan bahwa tahapan seleksi berlangsung secara transparan, kompetitif dan sesuai prosedur serta ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Musala di Tangerang Dicoret-coret, Polisi Bilang Pelaku Waras dan Tak Mengalami Gangguan Jiwa
“Jadi, artinya proses ini sudah sesuai Undang-Undang, kemudian proses penggalian kompetensi. Inilah hasil akhirnya. Saya kira nanti Bu Syarifah bisa melaksanakan pengalaman yang dimiliki, apalagi background-nya itu perencanaan pembangunan dan jabatan lain,” tutur dia.
Susunan tim Pansel Sekda Kota Bogor terdiri dari unsur pemerintah, akademisi dan profesional.
Selain Aba Subagja, ada juga Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN pada Badan Kepegawaian Negara Ahmad Jalis, Rektor IPB University Arif Satria.
Baca Juga: Politisi PDIP Bela Menkes Terawan hingga Sindir Sikap Najwa Shihab: Lanjutkan, Sampai Berbusa-busa..
Selain itu, ada juga Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Barat Rd. Dewi Sartika, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Drajat Wisnu Setyawan dan profesional di bidang Pelayanan Publik Mochamad Mustafa.
Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi, menilai bahwa Syarifah Sofiah Dwikorawati merupakan sosok yang tepat sebagai Sekda Kota Bogor karena sudah membuktikan perannya di sejumlah jabatan.
“Dia sebelumnya adalah Kepala Bappeda yang menjadi dapur dari desain, perencanaan program-program pemerintah. Itu dapurnya adalah Bappeda," papar Yusfitriadi.