PR BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan, pihaknya melakukan kajian dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi di kotanya.
Hasil kajian itu, membuktikan 42 persen warga sempat menganggur dan di PHK saat Pandemi Covid-19, sementara 7 persen di antaranya menganggur sebelum wabah.
"Sisanya 58 persen tetap sama seperti sebelum Pandemi Covid-19," ujar Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Selasa 29 September 2020.
Baca Juga: Bima Arya Klaim Kesehatan dan Ekonomi di Bogor Sudah Seimbang, Buktinya Tak Ada Klaster Perekonomian
Politisi PAN ini menerangkan, orang-orang yang paling terdampak Pandemi Covid-19 merupakan pekerja harian, seperti buruh, supir, karyawan toko/hotel/restoran, pedagang kaki lima dan freelance.
Kendati begitu, dia mengklaim, mereka yang terdampak ini menariknya bisa membaca peluang dan memilih usaha alternatif yang diminati, yakni makanan sehat, alat olahraga, produksi sayur dan buah-buahan, Frozen food dan kuliner.
"Di Kota Bogor permintaan buah dan sayuran meningkat 300 persen. Tiga besar peluang usaha ini dihasilkan dari Pandemi Covid-19," ujar Bima Arya.
Baca Juga: PSBMK Bogor Diperpanjang, Kasus Covid-19 Makin Ngeri, Virus Corona Jangkiti Ana-anak dari Orang Tua
Disebutkan Bima Arya, 91 persen warga berminat membuka usaha jika ada bantuan modal dan sarana prasarana dari pemerintah.