PEMBRITA BOGOR - Longsor susulan kembali terjadi di Kelurahan Cilendek Barat, Bogor, Jawa Barat pada hari Sabtu lalu, 10 Februari 2024 setelah kejadian sekitar sepekan sebelumnya, Minggu, 4 Februari 2024.
Untuk melakukan pengamaman terhadap warga sekitar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terjun langsung ke lokasi kejadian.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor menjelaskan, penanganan kawasan yang longsor di lokasi tersebut merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane.
"Memang ini kewenangan BBWS, tadi sudah dikoordinasikan, sedang dalam perencanaan segera intervensi," ungkapnya dikutip dari ANTARA, Senin, 12 Februari 2024.
Harap BTT Dipercepat
Lebih lanjut, Bima sudah berkoordinasi dengan Kepala DPUPR Kota Bogor untuk memastikan hal-hal yang bisa dilakukan sesegera mungkin, salah satunya menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT).
"Kalau lewat BTT saja diprosesnya, kalau memang BBWS ini lama. Karena ada rumah dan beberapa jiwa yang harus mengungsi sementara. Itu sangat berbahaya menurut saya, jadi saya minta dipercepat," ujarnya.
Bima mengimbau warga yang rumahnya terdampak untuk tidak menempati rumah sementara waktu. Di sisi lain, dia juga sudah meminta BPBD Kota Bogor melakukan pengamanan 31 warga Cilendek Barat mengungsi ke hunian sementara selama tiga bulan.
"Nggak tinggal di sini dulu sampai dilakukan intervensi penguatan. Ada huntara jadi dari BPBD dan kecamatan berkoordinasi untuk digeser ke huntara dulu," ujarnya.
Bima Arya mendorong BBWS maupun PUPR mengintervensi penanganan dampak longsor ini secepatnya mengingat konsultan dan perencanaan sudah ada. Sementara waktu, kata dia, bakal dilakukan penanganan TPT (Tembok Penahan Tanah) kayu sambil menunggu intervensi BBWS.
"Kalau agak lama BBWS, menurut saya diintervensi aja pakai BTT," pungkasnya.***