Perguruan tinggi, lanjut Sofian perlu menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang saat ini sudah mengadopsi industri 4.0.
Sementara kebanyakan perguruan tinggi belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mendesain program yang menghasilkan skill.
Baca Juga: Alun-Alun Bogor Segera Dibangun, Mengusung Konsep Ruang Terbuka Hijau
“Industri di Indonesia sekarang mulai masuk industri 4.0. Lihat saja Gojek, bagaimana online sudah mengubah wajah dunia industri kita, sementara saat ini perguruan tinggi masih banyak belajar teori,” kata Sofian.
Menurut Sofian, saat ini kemampuan secara spesifik lebih dibutuhkan dalam dunia kerja. Sementara metode pembelajaran di Indonesia masih berbasis teori.
Oleh karena itu, melalui kongres Asosiasi Profesor Indonesia, Sofian berharap para profesor dapat mulai mengubah metode pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang sumber daya manusia.
Baca Juga: Pemkot Bogor Perpanjang Masa Pendaftaran CPNS 2019
“Kita harus cepat-cepat mendidik anak kita, jangan hanya belajar teori, padahal saat ini dunia usaha yang ditanya bukan lagi ijasah, tetapi sertifikat atau skill apa yang kamu miliki. Itu lebih laku,” ucap Sofian.
Menyiapkan Generasi Z Unggul
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Pertanian, Tarkus Suganda dari Universitas Padjajaran mengatakan, perguruan tinggi perlu mempersiapkan generasi z yang unggul di era disrupsi sepert saat ini.