Pemkot Bogor Siapkan 3 Skenario untuk Menindaklanjuti Warga yang Nekat Mudik Lebaran

- 1 Mei 2021, 17:39 WIB
Ilustrasi tim gabungan yang bertugas mengawasi mobilitas pemudik di Bogor.
Ilustrasi tim gabungan yang bertugas mengawasi mobilitas pemudik di Bogor. /ANTARA/Raisan Al Farisi

PR BOGOR - Pemerintah Indonesia resmi mengumumkan soal kebijakan larangan mudik lebaran 2021 bagi masyarakat.

Kebijakan larangan mudik ini akan berlaku mulai dari 6-17 Mei 2021.

Pemerintah akan mulai melakukan pengetatan perjalanan dalam negeri pada 22 April-5 Mei 2021 dan 18 Mei-24 Mei 2021.

Larangan mudik itu tertuang dalam Addendum Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Nomor 13 tahun 2021.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 1 Mei 2021, Kasus Baru Bertambah 4.512 Orang dan Sembuh 4.344 Pasien

Beberapa titik di kota-kota besar termasuk Bogor sudah melakukan penyekatan untuk mencegah pemudik yang ngeyel pergi ke kampung halaman.

Terkait kebijakan larangan mudik ini, Pemkot Bogor menyiapkan skenario untuk melakukan pengetatan mobilitas pemudik.

Wali Kota Bima Arya mengatakan, untuk mengantisipasi warga yang nekat mudik, pihaknya akan melakukan beberapa langkah yang bekerja sama dengan Forkopimda.

Baca Juga: Berantas Mafia Tanah, Polisi Sita Ratusan AJB hingga Akta Hibah Palsu di Kabupaten Serang

Diberitakan sebelumnya Isu Bogor dalam artikel yang berjudul "Ini Skenario Cara Hentikan Orang Nekat Mudik di Bogor", langkah pertama yakni menginformasikan kepada warga Kota Bogor dilarang untuk mudik, kecuali dalam kawasan Jabodetabek.

Kedua, boleh keluar dari daerah Jabodetabek dengan alasan-alasan tertentu sesuai ketentuan pemerintah, seperti tugas, mengunjungi orang sakit atau meninggal disertai bukti berupa surat keterangan dan hasil tes negatif Covid-19.

Ketiga, jika ada warga luar kedapatan mengunjungi Kota Bogor, maka harus langsung tes antigen. Jika hasilnya positif, maka akan dibawa ke tempat isolasi di BPKP Ciawi.

Baca Juga: Sinopsis Terbaru Ikatan Cinta 1 Mei 2021: Andin Terkejut, Kondisi Aldebaran Semakin Kritis?

Namun jika hasilnya negatif akan di karantina mandiri selama lima hari.

“Jadi walaupun lolos dari Bogor tidak akan lolos di daerah lain. Nanti saya melakukan pengontrolan secara ketat di lapangan. Terminal Baranangsiang akan ditutup dan tidak melayani pelayanan rute manapun, kecuali ke Kalideres,” katanya Bima Arya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai, satu komando dan satu narasi merupakan kunci keberhasilan.

Ia meminta para wali kota dan bupati membuat video testimoni terkait himbauan larangan mudik dan memviralkan video kondisi di India.

"Kepala daerah diharapkan mempersiapkan skenario pengetatan,” kata Ridwan Kamil.***(Chris Dale/Isu Bogor)

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Isu Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah