Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor Jadi Sekda Kota Bogor, Begini Harapan Besar Bima Arya

1 Oktober 2020, 14:19 WIB
WALI Kota Bima Arya mengumumkan nama baru yang akan menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Bogor/Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor Jadi Sekda Kota Bogor, Begini Harapan Besar Bima Arya/ /Humas Pemkot Bogor/

PR BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya menunjuk Juru Bicara Satuan Petugas (Jubir Satgas) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor yang baru, Rabu, 30 September 2020.

Ditunjuknya Syarifah Sofiah Dwikorawati ini yakni menggantikan Ade Sarip Hidayat yang telah memasuki masa pensiun.

Berdasarkan berbagai seleksi dan pertimbangan, Bima Arya akhirnya memilih Syarifah Sofiah Dwikorawati Sekda Kota Bogor yang baru, yang juga disebut-sebut sebagai perempuan pertama yang menjabat Sekretaris Daerah di Kota Bogor.

Baca Juga: Tepat di Hari Kesaktian Pancasila, Iriana Joko Widodo Ulang Tahun ke-57, Ini Rekam Jejak Ibu Negara

Kabarnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya, bakal melantik Syarifah Sofiah Dwikorawati sebagai Sekda Kota Bogor pada Kamis, 1 Oktober 2020.

“Setelah melalui proses yang cukup panjang, proses pengujian, assesment di Pansel, kemudian secara pribadi saya melakukan pendalam tentang rekam jejak, mempertimbangkan banyak hal, berdiskusi banyak hal dengan Pak Wakil," ujar Bima Arya dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Kamis, 1 Oktober 2020.

"Pak Sekda dengan teman-teman birokrat dan media, saya ingin sampaikan Insya Allah besok (1 Oktober 2020) Kota Bogor akan memiliki Sekda perempuan pertama, yakni DR. Ir. Syarifah,” tambahnya.

Baca Juga: Marvel Studio Miliki Super Hero Muslim Pertama, Iman Vellani Bakal Berperan Kamala Khan

Menurut Bima Arya, terpilihnya Syarifah sebagai Sekda merupakan babak baru bagi Kota Bogor dan juga Kabupaten Bogor.

“Ibu Syarifah adalah birokrat senior. Insya Allah akan banyak persoalan-persoalan yang selama ini belum tuntas, akan tuntas. Sebagian besar persoalan Kota Bogor Insya Allah akan terakselerasi solusinya ketika koordinasi menjadi lebih baik,” tutur Bima Arya.

Sementara itu, Ketua Panitia Seleksi Sekda Kota Bogor, Aba Subagja mengatakan bahwa tahapan seleksi berlangsung secara transparan, kompetitif dan sesuai prosedur serta ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Musala di Tangerang Dicoret-coret, Polisi Bilang Pelaku Waras dan Tak Mengalami Gangguan Jiwa

“Jadi, artinya proses ini sudah sesuai Undang-Undang, kemudian proses penggalian kompetensi. Inilah hasil akhirnya. Saya kira nanti Bu Syarifah bisa melaksanakan pengalaman yang dimiliki, apalagi background-nya itu perencanaan pembangunan dan jabatan lain,” tutur dia.

Susunan tim Pansel Sekda Kota Bogor terdiri dari unsur pemerintah, akademisi dan profesional.

Selain Aba Subagja, ada juga Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN pada Badan Kepegawaian Negara Ahmad Jalis, Rektor IPB University Arif Satria.

Baca Juga: Politisi PDIP Bela Menkes Terawan hingga Sindir Sikap Najwa Shihab: Lanjutkan, Sampai Berbusa-busa..

Selain itu, ada juga Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Barat Rd. Dewi Sartika, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Drajat Wisnu Setyawan dan profesional di bidang Pelayanan Publik Mochamad Mustafa.

Pengamat Kebijakan Publik sekaligus Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi, menilai bahwa Syarifah Sofiah Dwikorawati merupakan sosok yang tepat sebagai Sekda Kota Bogor karena sudah membuktikan perannya di sejumlah jabatan.

“Dia sebelumnya adalah Kepala Bappeda yang menjadi dapur dari desain, perencanaan program-program pemerintah. Itu dapurnya adalah Bappeda," papar Yusfitriadi.

Baca Juga: Debat Perdana Pilpres AS, Joe Biden Lontarkan Kata 'Insya Allah' Kala Trump Klaim Sudah Bayar Pajak

"Jadi yang meracik berbagai macam program kinerja Pemda adalah Bappeda. Makanya kemudian pengalaman itulah yang bisa dijadikan sebagai rujukan bagaimana Bu Syarifah pas untuk masuk di Sekda Kota Bogor,” kata Yusfitriadi.

Dia menyatakan, ada tiga hal yang harus diseimbangkan oleh sosok Sekda, yakni visi dan misi Pemerintah Kota Bogor yang dikomandani oleh Bima Arya dan Dedie Rachim, karakteristik orientasi politik dari Bima-Dedie, dan implementasi visi dan misi oleh SKPD.

“Ketika berangkat dari situ, maka kemudian membutuhkan Sekda yang tidak hanya prestisius dilihat dalam perspektif administratif atau portofolio. Tapi juga orang yang mempunyai daya imbang itu. Kalau portofolio saya pikir relatif mudah, apalagi sifatnya administratif,” ungkap dia.

Baca Juga: Elektabilitas Joe Biden Naik 61 Persen di Pasar Judi Bitcoin Usai Debat Pertama, Donald Trump Jatuh

“Karena memang harmonisasi relasi antara eksekutif dengan legislatif itu penting. Bahkan legislatif punya banyak peran, peran pengawasan, budgeting, legislasi, itu berhubungan erat dengan eksekutif," kata dia. 

"Sehingga kalau kemudian disharmonis maka tentu program-program Pemerintah Kota Bogor dengan mimpi-mimpinya Bima Arya itu akan terkendala. Bu Syarifah punya kans untuk menyeimbangkan itu dan menata kelola itu,” jelasnya. 

Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini mengapresiasi seluruh proses seleksi yang berjalan sebagaimana mestinya. Ia mengaku berharap Sekda terpilih juga harus memiliki strategi komunikasi yang baik, dan paham mengenai tugas pokoknya. 

Baca Juga: Elektabilitas Joe Biden Naik 61 Persen di Pasar Judi Bitcoin Usai Debat Pertama, Donald Trump Jatuh

“Pribadi seorang Sekda juga harus bisa menjadi motor penggerak akselerasi mencapai visi dan misi Kota Bogor itu sendiri," kata Rektor Universitas Pakuan tersebut.***

Editor: Yuni

Tags

Terkini

Terpopuler