PR BOGOR - Malam Nidfu Sya,ban akan jatuh pada 28 Maret hingga 29 Maret 2021.
Ustadz Abdul Somad (UAS) menceritakan keutamaan malam Nisfu Sya'ban berdasar kisah dari Hadits Aisyah RA.
Istri Rasul tersebut tak pernak melihar Nabi Muhammad banyak berupasa setelah Ramadhan di bulan Sya'ban.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Piala Menpora 2021 Besok, Minggu 21 Maret 2021
“Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunnah daripada bulan Sya’ban."
"Beliau berpuasa di bulan Sya’ban seluruh harinya, yaitu beliau berpuasa satu bulan Sya’ban kecuali sedikit (beberapa) hari.” (HR. Muslim no. 1156 dan Ibnu Majah no. 1710).
“Mengapa Rajab dan Ramadhan selalu diingat sedangkan Sya’ban sering dilupakan?"
Baca Juga: Sinopsis Perempuan Tanah Jahanam: Misteri Keluarga Maya Tayang Lagi Malam Ini di Trans 7
Baca Juga: Gaduh Impor Beras, Mendag Lutfi: Tak Ada Niatan Pemerintah Hancurkan Petani
"Karena bulan Rajab sudah diagungkan, dimuliakan oleh orang-orang jahiliyah bahkan sebelum Islam datang."
"Rajab juga termasuk dalam bulan-bulan haram yang dimuliakan dalam Alquran."
Sedangkan Ramadhan, umat Islam mengetahui puasa penuh hukumnya wajib
"Siapa yang tidak mengetahui Ramadhan karena didalamnya ada lailatul qadr dan momen Alquran diturunkan,” kata UAS.
UAS mengatakan, beribadah pada saat orang lupa, pahalanya besar.
Contohnya tahajud, banyak orang lalai makanya pahalanya besar bagi yang menjalankannya.
"Maka dari itu, keutamaan beramal saat orang lalai itu pahalanya amat luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, UAS menjelaskan, catatan amal harian akan diangkat setiap ba’da Ashar.
Sementara catatan amal mingguan akan diangkat setiap Kamis.
Kemudian, catatan amal tahunan akan diangkat setiap bulan Sya’ban.
“Jika saat catatan amal diperiksa dan diangkat oleh malaikat."
“Bulan Sya’ban memiliki malam yang istimewa yakni pada 15 Sya’ban, yang biasa disebut Nisfu Sya’ban."
Pada malam itu, jelas UAS, Allah SWT akan memperhatikan seluruh makhluk-Nya dengan perhatian khusus.
Allah SWT akan mengampuni dosa semua makhluk-Nya.
Kecuali, orang musyrik atau menyekutukan Allah.
Kemudian, orang musahid atau yang bermusuhan dan belum berdamai.***