Namun, serangan terhadap wilayah Rafah hanya terjadi dua hari setelahnya, menunjukkan bahwa Israel tidak mengindahkan tuntutan dunia.
Serangan terhadap para pengungsi di Rafah, yang dibakar hidup-hidup, semakin menambah kekejaman rezim Israel.
Meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencoba untuk mengklaimnya sebagai keteledoran, banyak yang menduga bahwa ini adalah bagian dari pola serangan yang terencana.
Baca Juga: Biadab! Serangan Israel Penjajah Tewaskan 75 Orang di Rafah dalam Waktu 24 Jam Terakhir
Tragedi kemanusiaan ini telah menarik perhatian dunia, dengan munculnya gerakan "All Eyes on Rafah" di media sosial sebagai bentuk dukungan terhadap korban kebrutalan Israel Penjajah di Rafah.***