All Eyes on Rafah: Seluruh Dunia hingga PBB Kecam Serangan Israel Penjajah ke Kamp Pengungsi

- 28 Mei 2024, 21:00 WIB
Warga Palestina berjalan meninggalkan rumah yang terkena serangan Israel di Rafah.
Warga Palestina berjalan meninggalkan rumah yang terkena serangan Israel di Rafah. /Foto: REUTERS/Hatem Khaled

PEMBRITA BOGOR - Berbagai negara di dunia mengecam serangan angkatan bersenjata Israel (IDF) terhadap kamp pengungsi Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 40 orang. Serangan tersebut tetap terjadi walaupun ada perintah dari Mahkamah Internasional untuk menghentikan operasi militer di wilayah itu.

Kementerian Luar Negeri Brasil dalam pernyataannya pada Senin, 27 Mei 2024 mengutuk tindakan berlanjut IDF di wilayah yang padat penduduk sipil Gaza.

"Tindakan tersebut merupakan pelanggaran sistematis terhadap penduduk sipil, hak asasi manusia, dan hukum humaniter internasional, serta pengabaian yang mencolok terhadap tindakan sementara yang disetujui beberapa hari lalu oleh Mahkamah Internasional," demikian pernyataan Brasil.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters juga mengutarakan kecaman mereka melalui media sosial X.

Wong menyatakan bahwa serangan Israel memiliki konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diterima.

Sementara itu, Peters menulis bahwa Israel harus mendengarkan permohonan dari komunitas internasional dan Mahkamah Internasional.

Kementerian Luar Negeri Meksiko juga menyerukan gencatan senjata sesuai perintah Mahkamah Internasional serta mendorong penyelesaian politik dan bantuan kemanusiaan di Gaza.

Seruan serupa juga datang dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dalam siaran "Con Maduro +" menyebut Netanyahu sebagai "Herodes zaman modern" yang mengebom anak-anak tanpa mempedulikan Mahkamah Internasional.

ICC Kecam Serangan Israel ke Rafah

Tindakan keras Israel ini juga menarik perhatian Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan, yang mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, serta pemimpin gerakan Palestina Hamas atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah