PR BOGOR - Timor Leste memilih mengimpor beras dari Vietnam sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan negaranya di tengah ancaman pandemi Covid-19.
Timor Leste mengimpor sekira 6.000 ton beras dari Vietnam. Sayangnya kebijkan ini mendapatkan sorotan dari publik setempat.
Pasalnya, beras yang diimpor Pemerintahan Taur Matan Ruak sudah tidak layak dikonsumsi, yakni beras pecahan 15 persen yang sudah berkurang kadar gizinya.
Baca Juga: Keluarga Politisi Arteria Dahlan Tak Terima Anaknya Diserang Berdarah PKI, Ingin Tempuh Jalur Hukum
Kendati begitu, Timor Leste berani mengeluarkan ribuan dolar demi mengimpor ribuan ton beras pecah itu dari Vietnam.
Sebagian menilai, kebijakan ini tak ubahnya menipu petani, mempromosikan hasil pertanian lokal namun mengimpor beras pecah yang sudah tidak layak.
Indeks Kelaparan Global tahun 2017 menunjukkan negara yang baru merdeka tahun 2002 ini termasuk dalam kategori kelaparan serius di dunia.
Baca Juga: Posko TMMD Reguler Brebes Mulai Disiapkan di Lapangan Desa Kalinusu
Rendahnya indeks kelaparan ini dampak dari buruknya produktivitas pertanian, rendahnya pendapatan, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.