Lebanon Benar-benar Kacau Usai Ledakan Beirut, Bentrokan Hebat Pecah hingga Umumkan Keadaan Darurat

- 9 Agustus 2020, 11:58 WIB
Satu Polisi Tewas saat Lebanon Memanas Usai Ledakan Beirut.
Satu Polisi Tewas saat Lebanon Memanas Usai Ledakan Beirut. /AFP / Anwar Amro

Langkah ini menyusul adanya ledakan hebat yang terjadi di Pelabuhan Beirut hingga menjadi bencana besar di tengah berlangsungnya wabah Covid-19, pada Selasa 4 Agustus 2020, lalu.

Baca Juga: Buntut Kasus Orientasi Seksual Fetish Kain Jarik, Gilang Bungkus Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Lebih-lebih, petisi tersebut menyerukan pengenaan mandat Prancis karena krisis politik dan ekonomi saat ini, yang disalahkan elit penguasa.

Dalam petisi yang ditandatangani ribuan warga itu menyebutkan, Pejabat Lebanon jelas menunjukkan ketidakmampuan total mengamankan dan mengelola negaranya.

“Dengan sistem yang gagal, korupsi, terorisme dan milisi, negara baru saja menghembuskan nafas terakhir. Kami percaya Lebanon harus kembali di bawah mandat Prancis untuk membangun pemerintahan yang bersih dan tahan lama," tulis petisi tersebut.

Baca Juga: Gadis 23 Tahun Palestina Ditembak Mati Militer Israel Kala Tengah Menutup Jendela, Kedua Negara Kaos

Aksi penandatanganan petisi populer itu dimulai setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Beirut kemarin.

Dalam kunjungannya, Emmanuel Macron berjalan di sepanjang jalan paling rusak di dekat lokasi ledakan, ditemani mitranya Presiden Lebanon, Michel Aoun.***

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x