Palang Merah Lebanon mengatakan, 63 orang dilarikan ke rumah sakit, sementara 175orang menjalani perawatan di tempat kejadian.
Kemudian pada hari Sabtu, tentara dan pengunjuk rasa bentrok di jalan lingkar utama Beirut dekat pusat kota.
Baca Juga: Warga Surabaya Teduga Teroris Dibekuk Densus 88 di Malang, Tetangga Mengakui Jarang Bersosialisasi
Tentara, diperintahkan mengambil sikap keadaan darurat yang telah diumumkan di ibu kota, menggunakan tongkat untuk memukul warga sipil, beberapa di antaranya menanggapi dengan melempar batu.
"Lepaskan setelannya dan berdiri bersama kami, lalu Anda bisa memakainya lagi dengan hormat," kata seorang pengunjuk rasa ketika sejumlah dari mereka menghadapi barisan tentara.
"Beri tahu kami apa yang Anda dapatkan dari bersama mereka?" seorang demonstran berteriak dengan suara serak.
Baca Juga: Seorang Anak Berusia 7 Tahun Diperkosa dan Dibakar Bersama Rumahnya, Pelaku Mencoba Kelabui Polisi
"Kami benar-benar tidak memahaminya, mengapa kamu melakukan ini pada kami?" katanya.
Sebelumnya diberitakan di Pikiranrakyat-bogor.com, setidaknya hampir 6.000 warga Lebanon menandatangani petisi, menyerukan agar negeranya berada di bawah mandat Prancis selam 10 tahun ke depan.