PR BOGOR - Pemerintah Lebanon menginvestigasi penyebab ledakan dahsyat yang terjdi di peluhan Beirut hingga melukai ribuan orang pada Selasa 4 Agustus 2020, lalu.
Sedikitnnya 135 orang tewas dan 5.000 orang mengalami luka-luka dalam ledakan yang menjadi sorotan dunia.
Kasus ledakan di Lebanon ini dikonfirmasi pemerintah setempat disebabkan bahan peledak yang disimpan di sebuah gedung.
Baca Juga: Pedangdut Lesti Kejora Rayakan Ulang Tahun di TV, Kaget Gebetannya Rizky Billar Beri Kejutan
Tak tanggung-tanggung, pemerintah Lebanon melalui Gubernur Beirut Marwan About menyebut 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di pelabuhan tersebut.
Pemerintah Lebanon memastikan dalam waktu cepat akan menangkap dan menahan orang yang bertanggung jawab atas ledakan nahas itu.
Namun di tengah investigasi yang dilakukan, terdapat fakta baru yang membuat kemarahan masyarakat Lebanon membara. Pemerintah Lebanon mengetahui, bahan peledak itu sudah disimpan lebih dari enam tahun lalu.
Baca Juga: Unair Ambil Tindakan Tegas Usai Investigasi, Akhirnya Gilang Pelaku Fetish Kain Jarik Dikeluarkan
Kemarahan masyarakat Lebanon itu dicurahkan dan trending di berbagai platform media sosial dengan hashtag #tutupmulut.