Kronologi Pembawa Penyakit Covid-19 ke Korea Utara, Masuk ke Negaranya Menyelundup Lewat Drainase

- 28 Juli 2020, 20:17 WIB
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.*
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.* /AFP/

PR BOGOR - Terungkap, polisi kehilangan jejak pembelot Korea Utara yang diketahui berusia 20-an diyakini telah kembali ke Korea Utara baru-baru ini.

Pembelot Korea Utara ini dituduh melakukan pelanggaran seksual yang serius. Namun, terungkap, polisi yang bertugas tidak melakukan panggilan telepon ke pembelot Korea Utara ini selama sebulan sebelum kepergiannya ke negara asal.

Menurut sebuah investigasi, pembelot Korea Utara berusia 24 tahun memiliki nama belakang Kim. Kim diketahui naik taksi ke sebuah desa di Ganghwa, yang terletak di dekat perbatasan pada pukul 2:20 pagi pada 18 Juli lalu.

Baca Juga: Jimin BTS Korban Google Translate yang Suka 'Ngasal', Uggah Status Gempa Bumi hingga ARMY Kaget

Jejak terakhir keberadaan Kim adalah tasnya yang ditemukan di dekat parit di sekitar area itu. Di dalam tas itu ada kacamata, pakaian, dan kwitansi.

Tanda terima menunjukkan, Kim menukar uang sekitar 4,8 juta KRW (USD4.015,17) dari bank.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Allkpop, Militer Korea Selatan mempercayai, Kim berenang melalui saluran drainase di bawah pagar dan kemudian menyeberang kembali ke Korea Utara.

Baca Juga: Bukan Ariana Grande, BLACKPINK dan Selena Gomez Bakal Tampil Duet di Lagu Kedua Agustus Mendatang

Sehari sebelum kepergian Kim, terungkap Kim kembali ke kediamannya di Gimpo setelah meminjam mobil dari kenalannya, seorang pembelot Korea Utara juga yang merupakan seorang YouTuber, pada tanggal 17 Juli 2020.

Diduga Kim telah merencanakan rute pelariannya sebelum melarikan diri dari Korea Selatan ke negara asalnya.

Malam itu, Kim ditemukan makan di restoran dekat kediamannya dan mampir di panti pijat. Setelah itu, dia naik taksi dan kembali ke desa Ganghwa dan menghilang.

Baca Juga: Jokowi Lantik Gubernur Kepri, Isdianto Catat Rekor Jadi Pemimpin Daerah Pertama Tanpa Lewati Pilkada

Keberadaan Kim telah dikonfirmasi tepat sebelum kepergiannya di desa Ganghwa, namun sistem manajemen polisi untuk pembelot Korea Utara hampir tidak beroperasi sampai hilangnya Kim.

Selain itu, belum ada berita yang telah dilaporkan dari Korea Utara tentang masalah ini. Namun, pada 27 Juli KST, Chosun Central News, dan No Dong Newspaper dari Korea Utara melaporkan bahwa seorang warga Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu telah kembali ke Kaesong, sebuah kota di Korea Utara, pada tanggal 19 Juli 2020.

Menurut laporan berita, pihak berwenang Korea Utara menguji cairan tubuh orang ini, termasuk darahnya, dan mencurigainya terinfeksi virus Corona.

Baca Juga: Komentari Anji Lantang Sikapi Soal Covid-19, Dokter Tompi: Biasakan Diri Kumpulkan Banyak Sumber

Sebagai tanggapan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un segera memerintahkan kota Kaesong untuk sepenuhnya dikunci, diperiksa, dan diisolasi.

Dia kemudian mengadakan pertemuan darurat dengan dewan Biro Politik Partai Buruh untuk mendeklarasikan sistem karantina darurat maksimum.

 

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: K-Pop


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah