Sepekan Sebelum Ledakan di Perbatasan, Korea Utara Sudah Berikan Ancaman dan Anggap Selatan 'Musuh'

- 16 Juni 2020, 19:42 WIB
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.*
Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan adalah salah satu tempat paling berbenteng di dunia.* /AFP/

PR BOGOR - Sejak awal Juni 2020, Korea Utara telah mengecam Korea Selatan usai negara itu mengirim serangkaian kampanye antipyongyang melawati perbatasan.

Pekan lalu, pihak Korea Utara mengumumkan, memutuskan semua hubungan komunikasi resmi dengan Korea Selatan dan dengan tegas melebeli negara tetanggnya, Korea Selatan sebagai musuh.

Kampanye itu, biasanya melekat pada balon udara panas atau mengapung dalam botol yang bertujuan mengkritik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un karena pelanggaran hak asasi manusia dan ambisi nuklirnya.

Baca Juga: Kantor Penghubung Kaesong di Kawasan Perbatasan Alami Ledakan, Diduga Kuat Dilakukan Korea Utara

Park Sang-hak, seorang tokoh terkemuka di balik selebaran, menolak mengomentari ledakan itu.

"Aku sama sekali tidak peduli dengan ledakan. Jangan tanya saya. Tanyakan bocah gila itu Kim Jong-un, ” katanya kepada SCMP dikutip Pikiranrakyat-bogor.com, Selasa 16 Juni 2020.

Analis Cheong Seong-chang, Direktur Pusat Studi Korea Utara Sejong Institute mengatakan, Pyongyang mungkin berusaha membuat krisis untuk meningkatkan tekanan pada Seoul sementara negosiasi nuklir dengan Washington terhenti.

Baca Juga: Fadli Zon Ungkap Alasan RUU HIP Perlu Dicabut, Membuka Luka Lama Sejarah dan Memecah Belah Bangsa

Tentara Korea Utara sejak pekan lalu mengaku, sepenuhnya siap untuk mengambil tindakan terhadap Selatan, termasuk memasuki kembali daerah-daerah yang telah didemiliterisasi berdasarkan perjanjian antar-Korea.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x