PR BOGOR - Sebuah pesawat angkatan udara milik Filipina jatuh dan terbakar pada Minggu, 4 Juli 2021.
Pesawat Hercules C-130 milik angkatan udara Filipina tersebut terbakar dan jatuh di Patikulu, Provinsi Sulu, Filipina.
Pesawat ini membawa para pasukan militer yang baru pelatihan dasar militer yang nantinya ditugaskan untuk menangani kelompok ekstremis di Filipina Selatan.
Baca Juga: Kasus Lurah Pancoran Mas Gelar Hajatan di Tengah PPKM Darurat Diserahkan ke Polres Metro Depok
Pesawat Hercules C-130 ini membawa 96 orang termasuk pilot, awak, dan pasukan militer. Pesawat ini jatuh pada pukul 11.00 siang waktu Filipina.
Hingga saat ini kejadian jatuhnya pesawat telah menewaskan 47 orang termasuk 3 penduduk desa tersebut. 49 penumpang terluka dan melukai 4 warga desa.
Beberapa penumpang pesawat sempat melarikan diri dengan terjun dari pesawat sebelum pesawat tersebut jatuh.
Baca Juga: 20 Variety Show Korea Paling Populer Saat Ini, dari Love Call Center hingga Immortal Songs
Penumpang pesawat dan warga desa yang mengalami luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Pesawat sempat berusaha untuk mendarat di Bandara Jolo, namun melewati dari titik landasarn pacu. Setelahnya pesawat mencoba menarik daya kembali untuk terbang, tetapi pesawat ini jatuh.
Melewati landasan pacu tanpa mendarat. Itu gagal untuk mendapatkan kembali kekuatan dan ketinggian yang cukup dan jatuh di Patikul di dekatnya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mendinginkan Ponsel yang Terlalu Panas atau Overheat
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan dia dan tim akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Menurut juru bicara pihak militer Filipina, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penyerangan dalam kejadian ini.
Penyidikan atas jatuhnya pesawat Hercules C-130 ini akan dimulai setelah operasi penyelamatan penumpang serta warga dan pemulihan selesai.
Bandara Jolo memiliki panjang landasan pacu sepanjang 1.200 meter, yang biasanya menggunakan penerbangan turboprop warga sipil meskipun kadang-kadang beberapa penerbangan militer.
Melalui kejadian ini menjadi kecelakaan udara militer terburuk untuk Filipina selama 30 tahun terakhir.***