Korea Utara Kecam Israel karena Mengubah Gaza Jadi 'Rumah Jagal Manusia'

- 7 Juni 2021, 20:47 WIB
Menteri Luar Negeri Korea Utara mengecam perbuatan Israel terhadap masyarakat Palestina, mengubah jalur Gaza jadi rumah jagal manusia.
Menteri Luar Negeri Korea Utara mengecam perbuatan Israel terhadap masyarakat Palestina, mengubah jalur Gaza jadi rumah jagal manusia. /KCNA via Reuters

PR BOGOR - Korea Utara mengutuk Israel karena mengubah Jalur Gaza menjadi rumah jagal manusia.

Jalur Gaza juga disebut oleh Korea Utara sebagai tempat pembantaian anak-anak setelah konflik kekerasan antara Yerusalem dan Hamas berlangsung.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu sebagaimana dikutip bogor.pikiran-rakyat.com dari Newsweek.

Baca Juga: Lirik Lagu Runaway EXO, Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Menlu Korea Utara mengatakan bahwa kejahatan mengerikan Israel membunuh anak-anak kecil yang belum berkembang, merupakan tantangan berat bagi masa depan umat manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak," ucap kementerian tersebut.

"Segera setelah pemboman berakhir, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pihak berwenang Israel berusaha menyembunyikan kejahatan mereka, membunuh bahkan anak-anak," tutur dia.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Lebih Banyak Diam dan Memisahkan Diri Ketika Sedih, Kamu Salah Satunya?

Ia menambahkan bahwa outlet berita internasional sangat mengutuk Israel karena terus membantai anak-anak.

Menunjuk Israel sebagai penyebab pengusiran warga Palestina dan perluasan pemukiman ilegal.

Serta menabur benih kebencian dengan menekan upacara doa damai mereka.

Baca Juga: Apa Manfaat Biji Semangka? Sering Dibuang, Padahal Mengandung 5 Khasiat Baik bagi Tubuh

Pernyataan itu dirilis pada 4 Juni 2021, yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi.

Untuk menandai tindakan agresi Israel terhadap sejumlah besar korban anak-anak Palestina dan Lebanon yang tidak bersalah pada Agustus 1982.

Bentrokan terbaru antara Israel dan Hamas di Gaza menghancurkan ribuan bisnis dan rumah, menggusur lebih dari 100.000 orang di wilayah tersebut.

Baca Juga: 10 Contoh Ucapan Selamat Hari Laut Sedunia, Penuh Makna Cocok Dibagikan di Media Sosial

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan sekitar 240 warga Palestina tewas dalam 11 hari konflik.

Para pejabat melaporkan sedikitnya 12 orang tewas di Israel.

Gencatan senjata ditengahi setelah satu bulan meningkatnya ketegangan, dengan Hamas dan Israel mengklaim kemenangan.

Baca Juga: Chef Juna dan Chef Renata Blak-blakan! Akui Sempat Kewalahan Jadi Juri MasterChef Indonesia, Kok Bisa?

Israel dan Palestina telah terlibat dalam pembicaraan damai sporadis selama 25 tahun terakhir, tetapi belum ada resolusi yang tercapai.

Korea Utara telah lama mengakui kedaulatan Palestina atas semua wilayah yang dikuasai Israel.

Pyongyang menganggap Israel sebagai satelit imperialis yang bertentangan dengan ideologi anti-imperialis dan anti-kolonialis rezimnya sendiri.

Baca Juga: Lirik Lagu EXO - Paradise, Romanization dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Selama beberapa dekade, rezim keluarga Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un telah memihak kelompok militan Palestina termasuk Hamas.

Pada 1990-an, mantan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Il membantu mantan duta besar Palestina untuk Korea Utara Mustafa Safarini.

Dengan perawatan kesuburan setelah mengembangkan hubungan dekat dengan pejabat tersebut.

Baca Juga: Video Viral Pengantin Pria Menangis Tersedu-sedu Tinggalkan Penghulu, Alasannya Bikin Terharu

Sementara ideologi mereka selaras, solidaritas Pyongyang dengan gerakan pembebasan Palestina juga telah membuat mereka memiliki hubungan diplomatik dengan kawasan Arab.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah