Buntut Sikap Emmanuel Macron Seorang Pejabat Konsulat Prancis di Arab Saudi Jadi Korban Penikaman

30 Oktober 2020, 21:42 WIB
Suasan di Basilika Notre Dame Prancis Setelah Pembunuhan Pada Kamis /Daily Mail UK

PR BOGOR - Seorang pria Arab Saudi ditangkap di kota Jeddah setelah menikam seorang penjaga di konsulat Prancis.

Juru bicara kepolisian Mayor Mohammed al-Ghamdi mengatakan, pria itu dilaporkan menggunakan "alat tajam" untuk menusuk penjaga itu. Atas peristiwa itu, korban langsung dilarikan ke rumah sakit

Kedutaan Besar Prancis juga mengakui serangan itu.

Baca Juga: Sebut Berdiri dengan Sekutu Tertua, AS Bela Prancis, Trump: Teroris Islam Radikal harus Dihentikan

“Konsulat Jenderal Prancis di Jeddah pagi ini menjadi sasaran insiden penusukan pisau yang menargetkan seorang penjaga keamanan, seorang karyawan dari perusahaan keamanan swasta, dan segera, pasukan keamanan Saudi menangkap pelaku. Petugas keamanan dibawa ke rumah sakit, dan kondisi kesehatannya tetap stabil,” kata Kedutaan Besar Prancis di Riyadh, Arab Saudi, dalam siaran pers yang diunggah di Twitter, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Al Arabiya, Jumat, 30 Oktober 2020.

"Kedutaan Besar Prancis mengutuk keras serangan keji terhadap fasilitas diplomatik ini," bunyi siaran pers itu.

"kedutaan menegaskan dukungan penuhnya untuk korban dan menyatakan kepercayaannya kepada pihak berwenang Saudi untuk mengungkap keadaan kecelakaan itu dan memastikan keamanan fasilitas Prancis dan komunitas Prancis di Kerajaan Arab Saudi,” kata dia.

Baca Juga: Ulah Emmanuel Macron, Kedubes Prancis Dipagari Kawat Berduri Soalnya Pekan Depan akan Dikepung Massa

Serangan di Prancis

Penusukan dilaporkan terjadi tepat setelah seorang penyerang memenggal kepala seorang wanita dan membunuh dua orang lainnya di kota Nice, Prancis.

Penyerang lain ditembak oleh polisi Prancis setelah mengancam akan menikam orang di kota Avignon, Prancis.

Tidak jelas apakah serangan itu terkait. Serangan yang terjadi pada hari Kamis kemarin menyusul adanya pemenggalan guru bahasa Prancis, Samuel Paty oleh pria berusia 18 tahun setelah menujukkan kartun Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Di Depan Luhut, Ridwan Kamil Ngaku Sudah Antisipasi Libur Panjang: Ada 54 Lokasi Rapid Test

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teroris Islam", menyampaikan Prancis "tidak akan menyerah" dan "tidak akan menerima pidato kebencian dan mempertahankan perdebatan yang masuk akal."

Beberapa pemimpin Muslim menyerukan boikot produk Prancis setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron bersikeras bahwa hak atas kebebasan berekspresi termasuk dengan menggambar kartun Nabi Muhammad, notabennya dilarang dalam Islam.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler