Memanas, Presiden Recep Tayyip Erdogan Minta Warganya Boikot Produk Asal Prancis Masuk ke Turki

27 Oktober 2020, 11:28 WIB
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan. //ANTARA //

PR BOGOR - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan meminta kepada warganya untuk melakukan boikot terhadap produk dari Prancis.

"Seperti mereka yang mengatakan 'jangan membeli barang bermerek Turki' di Prancis, saya juga menyerukan kepada seluruh warga di sini agar tidak pernah membantu merek-merek Prancis ataupun membelinya," ujar Erdogan, seperti dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Reuters.

Boikot atas produk 'Negeri Anggur' sudah muncul di supermarket Qatar dan Kuwait, dengan seruan larangan beli juga muncul di Yordania.

 Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2020, Boni Hargens 'Itu Sakral, Tak Pantas Jika Ada Aksi Anarkis'

Ini merupakan serangan kedua Erdogan terhadap Prancis, setelah pada akhir pekan kemarin dia menyindir Presiden Emmanuel Macron.

Boikot produk Prancis sudah terjadi di beberapa negara Timur Tengah sebagai bentuk protes terhadap pembelaan Presiden Emmanuel Macron atas hak untuk menunjukkan kartun Nabi Muhammad.

Pemerintah Prancis pun telah meminta aksi pemboikotan diakhiri.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak 27 Oktober: Scorpio Harus Cerdik, Capricorn Bantuan Kecil Bisa Ubah Hidup Seseorang

Komentar tersebut membuat Prancis menarik duta besar mereka dari Ankara. Namun Erdogan kembali mengeluarkan komentar serupa pada Minggu 25 Oktober 2020 dan Senin ini.

Dalam pidatonya, Macron berjanji untuk memerangi 'separatisme Islam', dengan menyebutnya mengancam untuk mengambil alih sejumlah komunitas Muslim di Prancis.

Turki dan Prancis merupakan anggota aliansi militer NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara), namun keduanya berselisih dalam sejumlah isu, termasuk konflik di Suriah dan Libya, yurisdiksi kemaritiman di perairan Mediterania timur, serta konflik di Nagorno-Karabakh.

 Baca Juga: Sarkas, Komika Bintang Emon Sindir Pemerintah Soal 'Jurassic Park': Ambil Aja Bos Semuanya, Duitin

Diketahui, kerenggangan Turki dan Perancis sudah berlangsung bertahun-tahun, dengan isu yang mencakup Libya, Suriah, dan eksplorasi gas di Mediterania.

Sementara Erdogan dan Macron sudah bersitegang terutama berkaitan kritikan Paris atas keterlibatan Ankara di wilayah konflik, seperti Nagorno-Karabakh. ***

Editor: Aldi Sultan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler