Kejam! Menteri Israel Penjajah Ancam Ratakan Tepi Barat seperti di Gaza dan Rafah

30 Mei 2024, 21:00 WIB
Warga Palestina duduk di rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel Penjajah, di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza 14 Mei 2024. /Foto: Mohammed Salem/REUTERS

PEMBRITA BOGOR - Ancaman keras Menteri Keamanan Israel, Bezalel Smotrich, untuk menghancurkan kota-kota di Tepi Barat yang diduduki telah memicu gelombang kecaman internasional.

Smotrich mengancam akan meratakan Tepi Barat dengan cara yang sama seperti yang terjadi di Gaza, menuding masyarakat setempat sebagai penyebabnya.

"Kami akan mengubah kalian menjadi reruntuhan seperti di Jalur Gaza jika teror yang kalian lakukan pada pemukiman terus berlanjut," ujar Smotrich.

Pernyataan tersebut langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak, yang menilai Israel tidak belajar dari tindakannya di Gaza.

Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan serangan brutal terhadap penduduk Gaza, termasuk genosida dan pembunuhan terhadap petugas kesehatan dan jurnalis.

Meskipun telah banyak tuntutan gencatan senjata dari berbagai negara, Israel tampaknya tidak berkeinginan untuk menghentikan serangannya.

Mereka merasa dilindungi oleh negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Inggris, serta mendapat dukungan dalam bentuk pasokan senjata dari pemerintahan Joe Biden.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan penduduk hidup dalam kondisi yang mengerikan akibat serangan terus-menerus dari Israel. Bahkan tempat perlindungan seperti tenda-tenda pun tidak luput dari serangan rudal.

Kecaman terhadap Israel semakin meningkat setelah Pengadilan Internasional mengutuk tindakannya dan menyerukan penghentian serangan terhadap Gaza.

Namun, serangan terhadap wilayah Rafah hanya terjadi dua hari setelahnya, menunjukkan bahwa Israel tidak mengindahkan tuntutan dunia.

Serangan terhadap para pengungsi di Rafah, yang dibakar hidup-hidup, semakin menambah kekejaman rezim Israel.

Meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencoba untuk mengklaimnya sebagai keteledoran, banyak yang menduga bahwa ini adalah bagian dari pola serangan yang terencana.

Baca Juga: Biadab! Serangan Israel Penjajah Tewaskan 75 Orang di Rafah dalam Waktu 24 Jam Terakhir

Tragedi kemanusiaan ini telah menarik perhatian dunia, dengan munculnya gerakan "All Eyes on Rafah" di media sosial sebagai bentuk dukungan terhadap korban kebrutalan Israel Penjajah di Rafah.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler