Kala Beras Impor Tak Bergizi dari Vietnam Disambut Menteri, Jose Ramos Horta: hanya di Timor Leste..

23 September 2020, 08:28 WIB
POTRET Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. /Antara/Akbar Nugroho Gumay/

PR BOGOR - Mantan Presiden Timor Leste, dan Peraih Nobel Jose Ramos Horta mengkritisi langkah Pemerintahan Taur Matan Ruak yang mengimpor beras dari Vietnam dengan dalih menjaga ketahanan pangan saat pandemi Covid-19.

Saat beras pecah itu tiba di pertengahan Agustus 2020 lalu, tiga menteri dari Pemerintahan Taur Matan Ruak menjemputnya di pelabuhan.

Adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Joaquim Amaral, Menteri Perhubungan dan Komunikasi Jose Agustinho da Silva, Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri, Jose Lucas do Carmo da Silva.

Baca Juga: Satu Bukti Lain Antusiasnya Warga Kalinusu Bumiayu di TMMD Reguler Brebes

Joaquim Amaral mengatakan, pemerintah membeli beras pecah ini dengan tujuan mengantisipasi kelaparan saat wabah Covid-19.

"Hari ini kami datang ke sini untuk menyaksikan betas yang kami beli selama krisis Covid-19. Saat itu, semua negara tidak menjual beras karena upaya pemerintah melakukan negosiasi dengan pemerintah Vietnam, membeli beras untuk mejamin stok nasional kita," kata Menteri Joaquim.

Menanggapi hal itu, Jose Ramos Horta mengungkapkan kejengkelannya atas sikap tiga menteri yang dinilainaya sangat jenaka. Langkah seperti hanya terjadi di negaranya, Timor Leste.

Baca Juga: Timor Leste Alami Krisis Pangan saat Pandemi Covid-19, Sampai Impor Beras Tanpa Gizi dari Vietnam

"Hanya di Timor Leste, rombongan menteri menuju pelabuhan menyambut kedatangan beras dari Vietnam yang dibayar penuh Timor Leste," kata Jose Ramos Horta dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari The Oekusi Post.

Dia menilai, mungkin langkah selanjutnya pemerintah bakal ramai-ramai menyambut barang-barang impor lainnya menuju Mota Ain, menyambut kedatangan rombongan truk dari pintu keluar Kupang, Nusa Tenggara Timur, perbatasan Timor Leste dan Indonesia.

"Mungkin minggu depan untuk menunjukkan prestasinya Menteri akan pergi ke perbatasan darat di Mota Ain untuk menyambut kedatangan truk dari Kupang (Indonesia) membawa berbagai macam barang dagangan seperti mie super dan rokok?" kata Jose Ramos Horta menyindir pemerintahan Taur Matan Ruak.

Baca Juga: Korban, LHI Diperiksa Polisi Soal Pengakuan Pelcehan Seksual oleh Oknum Dokter di Bandara Soetta

Diketahui, Timor Leste mengimpor sekira 6.000 ton beras dari Vietnam. Sayangnya kebijkan ini mendapatkan sorotan dari publik setempat.

Pasalnya, beras yang diimpor Pemerintahan Taur Matan Ruak sudah tidak layak konsumsi, yakni beras pecahan 15 persen yang sudah berkurang kadar gizinya.

Kendati begitu, Timor Leste berani mengeluarkan ribuan dolar demi mengimpor ribuan ton beras pecah itu dari Vietnam.

Baca Juga: Polisi Menangkap Pelaku Pemerasan Rapid Test di Bandara Soetta, Kasus Pelecehannya Juga Ditelusuri

Sebagian menilai, kebijakan ini tak ubahnya menipu petani, mempromosikan hasil pertanian lokal namun mengimpor beras pecah yang sudah tidak layak.

Indeks Kelaparan Global tahun 2017 menunjukkan negara yang baru merdeka tahun 2002 ini termasuk dalam kategori kelaparan serius di dunia.

Rendahnya indeks kelaparan ini dampak dari buruknya produktivitas pertanian, rendahnya pendapatan, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.

Baca Juga: Maklumat Kapolri Soal Covid-19 saat Pilkada, Mengartikan Negara Tolak Saran Muhammadiyah dan PBNU

Kendati begitu, merespon kondisi itu, publik menilai, bukan berarti pemerintah mengimpor beras yang sudah tidak layak. Sementara beras lokal hasil petani lokal merupakan beras dengan gizi yang baik.***

 

 

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler