Usai 20 Militernya Gugur, India Gelontorkan Hampir Rp 1 T untuk Kebutuhan Alutsista Hadapi Tiongkok

21 Juni 2020, 19:31 WIB
ILUSTRASI penembakan oleh anggota militer.* /pixabay

PR BOGOR - Pemerintahan Narendra Modi menggelontorkan anggaran sebanyak Crore 500 Rs untuk kebutuhan alutsista (alat utama sistem senjata) usai 20 anggota militernya tewas dalam bentrokan sengit bersama tentara Tiongkok, Senin 15 Juni 2020.

Hingga saat ini, pertikaian masih berlangsung antara kedua negara sejak dimulai di Lembah Galwan awal pekan ini.

Lembah Galwan merupakan daerah yang gersang dan tidak ramah, tempat beberapa prajurit dikerahkan di punggung bukit yang curam.

Baca Juga: 20 Militernya Gugur di Lembah Galwan, Manteri India: Tentara Tiongkok yang Tewas Jauh Lebih Banyak

Kawasan ini dianggap penting karena mengarah ke Aksai Chin, dataran tinggi yang disengketakan lantaran diklaim India tetapi dikendalikan Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari India Today, Minggu 21 Juni 2020, tiga pasukan militer India telah dipasok tambahan anggaran untuk kebutuhan alutsista di bawah prosedur persayaratan darurat.

"Sekarang mereka dapat membeli persediaan atau senjata baru hingga Rs 500 untuk setiap proyek di bawah kekuasaan ini," sumber pemerintah mengatakan kepada India Today.

Baca Juga: Pulang dari Mal Hingga Ketiduran dan Terkunci Selama 20 Menit di KRL, Abdul Bagikan Kisahnya

Di bawah proyek itu, pasukan pertahanan, dengan berkonsultasi dengan Departemen Urusan Militer, dapat masuk untuk membeli senjata apa pun yang menurut mereka diperlukan.

Sejumlah alutsista itu pun bisa digunakan untuk inventaris mereka, bahkan bisa digunakan dalam perang bersama Tiongkok.

Tiga kekuatan sudah mulai menyiapkan daftar senjata dan peralatan yang mereka butuhkan. Mereka segera memperoleh sejumlah kebutuhan alutsista itu dalam waktu sesingkat mungkin.

Baca Juga: 3 Srikandi Ini Diyakini Masuk Bursa di Pilpres 2024, Salah Satunya dari Pangandaran Susi Pudjiastuti

Pasukan pertahanan sejauh ini, dalam empat tahun terakhir setelah serangan Uri, menyimpan beberapa suku cadang dan rudal.

Sebelumnya diberitakan di Pikiranrakyat-bogor.com, bentrokan terjadi antara militer Tiongkok di perbatasan Lembah Galwan, Ladakh hingga menewaskan 20 anggota militer India.

Bentrokan dipicu oleh kematian seorang kolonel India dan dua tentara juniornya di Lembah Galwan pada hari yang sama, Senin 15 Juni 2020.

Baca Juga: Lagi-lagi Pamer Kemesraan Bersama Sang Istri, Ganjar Pranowo: Jaga Jarak Kecuali dengan yang Halal

Bentrokan India dan Tiongkok tercatat sebagai pertikaian militer terburuk dalam 50 tahun terakhir.

Hingga kini, pihak militer Tiongkok belum memberikan konfirmasi resmi terkait berapa banyak tentara mereka yang terbunuh atau terluka pada insiden tersebut.

India dan Tiongkok diketahui memiliki perselisihan di beberapa titik Garis Kontrol Aktual (LAC) dan juga perbatasan de facto.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-59 Jokowi Disambut Fenomena ALam Langka Berupa Gerhana Matahari Cincin, Istimewa

Kedua negara ini juga sudah memindahkan tentara dan peralatan militernya ke titik-titik tersebut.

Jauh hari sebelum bentrokan hebat terjadi di perbatasan Lembah Galwan hingga menewaskan 20 pasukan militer India, aktivitas tentara Tiongkok tertangkap gambar satelit di pegunungan Himalaya.

Militer Tiongkok memebawa mesin untuk membabat jalan di lereng gunung Himalaya untuk masuk ke kawasan perbatasan.

Baca Juga: Klaim Mampu Tekan Reproduksi Corona, Pemprov Jabar Hadang Pembawa Virus di Puncak Bogor

Gambar-gambar tersebut diperoleh pada Selasa 16 Juni 2020, sehari setelah bentrokan hebat terjadi di perbatasan Lembah Galwan.

Untuk diketahui, nilai 1 Crorer setara dengan 10 juta rupee, sementara 1 rupee setara dengan Rp 186,79 (dalam kurs saat ini, pukul 19.35, Minggu 21 Juni 2020) sehingga bila dikonversi ke dalam rupiah, Crorer 500 Rs setara dengan Rp 933.950.000.000.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler