PR BOGOR – Moderna Inca tau MRNA.O, merekomendasikan agar ada pemberian booster untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Rekomendasi itu dikeluarkan Moderna setelah melakukan uji coba vaksi buatannya.
Dari hasil uji coba, perusahaan farmasi itu menyebut jika perlindungan bagi orang yang sudah divaksin dengan menggunakan Moderna akan berkurang.
"Ini hanya satu perkiraan. Setidaknya kami memperkirakan perkiraan dampak berkurangnya kekebalan akan menjadi 600.000 kasus tambahan Covid-19," kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam rilisnya yang dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari Reuters, Kamis 16 September 2021.
Meski begitu, Hoge tidak bisa memperkirakan berapa banyak banyak kasus COVID-19 terparah paska hasil uji coba ini.
Hasil uji coba yang dilakukan Moderna Inc ini sangat kontras dengan data penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa perlindungan vaksin Moderna, bertahan lebih lama daripada Pfizer dan BioNTech SE.
Baca Juga: Info Vaksin Covid-19 Sinovac dan Pfizer di Puskesmas Pasar Rebo Bogor Hari Ini 17 September 2021
Para ahli mengatakan, perbedaan itu kemungkinan karena dosis RNA messenger (mRNA) Moderna yang lebih tinggi dan interval yang sedikit lebih lama antara suntikan pertama dan kedua.
Sebelumnya, Moderna, mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat akan diberikan otoritas untuk memberkan booster pada 1 September 2021.
Moderna beralasan, booster ini bisa meningkatkan perlindungan antibodi penetralisir ke tingkat yang lebih tinggi daripada pemberian dosis kedua.
“"Kami percaya bahwa dosis ketiga mRNA-1273 memiliki peluang untuk memperpanjang kekebalan secara signifikan sepanjang tahun depan saat kami berusaha untuk mengakhiri pandemi," terang Hoge.
Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat masih mempertimbangkan permohonan itu.
Sebab, dalam dokumen briefing dari analisis FDA tentang aplikasi booster Pfizer, yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa masalah utama apakah booster akan berdampak pada menurunnya perlindungan vaksin.***