Pembunuh Jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi Mendapat Pelatihan Paramiliter di Amerika Serikat

23 Juni 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi jurnalis. Sejumlah orang yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi ikut pelatihan paramiliter di Amerika Serikat. /PIXABAY

PR BOGOR - Empat warga Arab Saudi yang terlibat dalam pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi menerima pelatihan paramiliter di Amerika Serikat pada tahun 2017.

Pelatihan di Amerika Serikat tersebut disetujui oleh Departemen Luar Negeri setempat.

Dan pelatihan tersebut tertuang dalam sebuah kontrak di otoritas Amerika Serikat.

Pelatihan paramiliter ini diberikan Tier 1 Group, yang dimiliki perusahaan ekuitas swasta Carberus Capital Management, dan hanya bersifat defensif.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces 24 Juni 2021: Selamat, Ada Kabar Baik di Karier Kamu, Kira-kira Apa Yah?

Hal itu dirancang untuk melindungi para pemimpin Arab Saudi, seperti dilansir bogor.pikiran-rakyat.com dari Times pada Rabu, 23 Juni 2021.

Carberus Capital sendiri tidak segera menanggapi pemberitaan tersebut saat dimintai komentar oleh Reuters.

Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price menyatakan tidak dapat berkomentar ‘pada salah satu aktivitas lisensi ekspor pertahanan berlisensi yang dituduhkan dalam pelaporan media’.

“Hal tersebut sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tutur Ned Price.

Baca Juga: Terbukti, Jungkook dan Jimin Benar-Benar Duo Komedi dalam Episode Terbaru Run BTS!

Ned Price juga mengatakan kebijakan AS terhadap Arab Saudi akan memprioritaskan supremasi hukum dan menghormati hak asasi manusia.

Jamal Khashoggi merupakan seorang warga AS yang dikenal menulis untuk kolom Washington Post dan kritis terhadap putra mahkota Saudi, Muhammad bin Salman.

Pada Oktober 2018 dibunuh dan dimutilasi oleh tim operasi yang diduga terkait dengan sang pangeran di konsulat kerajaan di Istanbul.

Baca Juga: Update Kasus Corona Indonesia Hari Ini 23 Juni 2021, Total Pasien Sembuh Capai 1.817.303 Orang

Sebuah laporan intelijen AS pada Februari menyatakan sang putra mahkota telah menyetujui sebuah operasi untuk membunuh wartawan itu.

Eksekutif Senior Cerberus, Louis Bremer mengonfirmasi peran perusahaannya dalam pelatihan empat anggota tim pembunuh Khashoggi.

Dia memberikan jawaban tertulis atas pertanyaan anggota kongres sebagai bagian dari pencalonannya untuk pekerjaan senior Pentagon pada era Donald Trump.

Tapi anggota kongres tidak pernah menerima jawaban karena pemerintah Trump tampaknya tidak mengirimkan hasil jawaban tersebut ke kongres.

Baca Juga: Salshabilla Adriani dan Mahardika Yusuf Buat Penonton Penasaran Lewat Film Pendek ‘Tak Lagi Sama’

Bremer mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS memiliki tanggung jawab untuk memeriksa pasukan asing yang dilatih di wilayah AS.

Namun, sejauh ini tidak ada bukti bahwa pejabat Amerika menyetujui pelatihan atau tahu bahwa Saudi terlibat dalam tindakan pelanggaran hak asasi manusia.

Tetapi Bremer menambahkan bahwa kasus yang melibatkan Khashoggi menunjukkan betapa erat hubungan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat.

“Bahkan ketika agen-agennya melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan,” tambahnya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Times

Tags

Terkini

Terpopuler