Bakal Menjadi Resesi Pertama Usai 1998, Ekonomi Indonesia Dikoreksi di -1,7 Persen hingga 0,6 Persen

22 September 2020, 18:22 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.* /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PR BOGOR - Kementerian Keuangan melakukan proyeksi terhadap pertumbuhan ekonomi yang mendapatkan guncangan dari pandemi Covid-19.

Proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan, sebelumnya pertumbuhan ekonomi ditaksir minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

Namun yang terbaru minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. Ini artinya, negatif teritory terjadi pada kuartal III dan kemungkinan masih berlangsung pada kuartal IV.

"Kita berusaha mendekati nol atau positif," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual APBN KITA, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Resesi Benar-benar Depan Muka, Sri Mulyani Bilang Indonesia Bergantung dengan Perkembangan Covid-19

Sri Mulyani menyebut, resvisi dilakukan menyusul adanya kondisi penyebaran Covid-19 dalam negeri yang masih tinggi.

Padahal, seperti negara-negara berkembang lainnya, konsumsi menyumbang hampir 60 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Pada kuartal I/2020 konsumsi rumah tangga tercatat masih tumbuh 2,6 persen. Namun, kemudian terkontraksi alias minus 5,6 persen di kuartal kedua.

Baca Juga: Tak Cukup dengan Tiongkok, Indonesia Jajaki Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tahap 2 Bersama Korea Selatan

"Untuk kuartal III juga diperkirakan masih akan terkontraksi di rentang minus 3-1,5 persen," katanya.

Mengawali tahun ini, ekonomi Indonesia masih tumbuh positif 2,97 persen, utamanya pada kuartal I/2020. Selanjutnya anjlok ke minus 5,32 persen seiring masifnya penyebaran corona di kuartal II/2020.

Adapun di kuartal III, ekonomi diperkirakan masih berada pada zona negatif yakni pada minus 2,9 persen hingga minus 1,0 persen.

Baca Juga: BTS Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Sampaikan Pesan Soal Ketidakpastian Dunia Imbas Covid-19

Dikatakan Menkeu, sejumlah lembaga internasional juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini berada di teritori negatif.

"Rata-rata memproyeksikan ekonomi Indonesia di 2020 semua di zona negatif, kecuali Bank Dunia yang (memprediksi) 0 persen," ujarnya.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler