Indonesia Dipastikan Resesi Bila Saja Kuartal III 2020 Ekonomi -2 Persen, Kata Menkeu Sri Mulyani

- 22 September 2020, 12:36 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Instagram/@smindrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Instagram/@smindrawati /

PR BOGOR - Ekonomi Indonesia diperkirakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani minus 2,0 persen akibat pandemi virus corona yang merebak hampir di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Terlebih lagi defisit dirasakan hampir di seluruh negara, mengalami pelebaran yang cukup signifikan. Negara lain yang defisit relatif kecil India 7,2 persen, itu pun masih mengalami kontraksi ekonomi.

Negara di ASEAN, misalnya, Malaysia defisit 6,5 persen dan ekonomi kontraksi di 17 persen dan kuartal depan masih negatif.

Baca Juga: BTS Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Sampaikan Pesan Soal Ketidakpastian Dunia Imbas Covid-19

Thailand defisit 6 persen, kontraksi ekonomi 12 persen dan Q3 masih kontraksi 9 persen, Filipina juga defisit 7,6 persen, ditambah ekonominya yang mengalami kontraksi.

"Meksiko defisitnya 5 persen dan kontraksi ekonomi 18%, di Q3 masih double digit," jelasnya, dalam konferensi pers APBN KiTa, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Selasa 22 September 2020.

Dikatakan Sri Mulyani, Indonesia kini mengalami pelebaran defisit hingga 6,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Gempa Laut Banda Berkekuatan 5,2 Magnitudo, BMKG: Periksa Daya Tahan Rumah Anda

"Bagaimana dengan Indonesia? mengalami pelebaran defisit ke 6,3 persen dari yang tadinya di 1,76 persen dan defisit kita dengan 6,3 persen di Q2 kontraksi 5,3 persen, jadi saya ingin sampaikan APBN semua negara alami tekanan berat, karena melakukan countercyclical karena kondisi ekonomi sedang tekanan," jelasnya.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x