Dalam pandangan Devie, mengatasi tantangan, ada upaya tersendiri yang harus dilakukan.
Baca Juga: Selisih Rp20 Juta, Segini Bedanya Rincian Gaji dan Tunjangan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin
Meyakinkan individu yang sudah terpapar berita bohong, tidak cukup dengan hanya menyampaikan argumen-argumen yang logis.
Akan tetapi dapat dilakukan dengan menampilkam fakta berupa visual. Karena secara biologis, tubuh lebih mampu menerima informasi berupa visual dengan cepat.
"Pendekatan komunikasi dialogis bukan repressiv dengan memonopoli dan menghakimi. Sampaikan bahwa sebenarnya banyak sekali informasi, sehingga dapat saling bertukar informasi," tutur Devie.
Baca Juga: Miftahul Huda Tenggelam di Bogor Tewas di Tangerang, Terseret Arus Sungai Cisadane Sejauh 30 KM
"Untuk itu, kita harus memperlihatkan ketertarikan terhadap pendapat mereka, sebelum kita memasukkan pendapat kita kepada mereka," ujar dia.***