Hutan Papua Diduga Dibakar Perusahaan Korea, Bintang Emon Singgung Sikap Pejabat dan Analogi Pak RT

- 13 November 2020, 16:45 WIB
Bintang Emon bagikan foto berjas rapi dengan undangan inisial B&E.
Bintang Emon bagikan foto berjas rapi dengan undangan inisial B&E. /Instagram.com/@bintangemon/

PR BOGOR - Stand up komedian Indonesia, Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra yang lebih dikenal sebagai Bintang Emon, yang aktif menyampaikan kritik dengan gaya komedi khasnya kembali menjadi sorotan publik.

Beberapa saat lalu ia menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah soal izin pembukaan lahan di Papua kepada perusahaan asal Korea Selatan, PT. Korindo.

Perusahaan Korindo pun diduga melakukan pembukaan lahan secara ilegal di hutan Papua yakni dengan cara dibakar dalam upaya konversi menjadi kebun sawit.

Baca Juga: CEK FAKTA: Acara TV Tiongkok Gambarkan Sosok Nabi Muhammad SAW? Ini Faktanya

Baca Juga: Babak Baru, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel

Baca Juga: Bansos Tunai Kemensos Diperpanjang Hingga 2021, Silahkan Cek Nama Penerima di dtks.kemensos.go.id

Bintang Emon menyampaikan kritikannya bahwa pembakaran hutan Papua tersebut membawa dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat setempat.

Menanggapi hal tersebut, Bintang Emon melalui akun Twitternya menyampaikan kritik bernada sindiran dengan ilustrasi dan analogi cerita.

"Ada tamu dateng, buat ngambil apa yang ada di rumah pemilik. Pemilik gabisa apa-apa karena tamu dikasih kebebasan yang amat sangat oleh pejabat RT," kata Bintang Emon Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari akun Twitter @bintangemon, pada Jumat 13 November 2020.

Bintang Emon juga menggambarkan kritikannya melalui sebuah ilustrasi cerita. Poin kritik Bintang Emon terletak pada nilai ironis yang ada dalam ilustrasi cerita itu.

Baca Juga: Resmi! Ini 24 Negara yang Lolos ke Ajang EURO 2020 Tahun Depan, Hungaria Tergabung di Grup Neraka

Baca Juga: Soal Munculnya RUU Minuman Beralkohol, Indonesia Dinilai Kekanak-kanakan, PGI: Kapan Kita Dewasa?

Baca Juga: Polemik RUU Minuman Beralkohol Berlanjut, Sahroni: Jangan Sampai Malah Makin Banyak yang Bandel

"RT dan pejabatnya berkata saya akan jaga ini dan itu. Terus kalo ada penghuni rumah yang ngeluh, akan dibilang kamu ngeluh doang, ada saran ga? Lha? kan bapak dkk yang dulu janji, yang dulu nawarin program," ucap dia.

Bintang Emon mengkritik, pejabat yang hanya bisa janji dalam ilustrasi cerita tersebut tidak mendapat paksaan apa pun jika tidak bisa menemukan solusi atas suatu permasalahan.

"Kalau emang gabisa (kerja) mah gausah nyalon, pak, gapapa. Gaada yang maksa kok," ujarnya.

Selain itu, Bintang Emon juga menyampaikan kesedihannya pada penduduk setempat terdampak pembukaan lahan dan pembakaran hutan.

Baca Juga: Juventus Rugi Buntut Covid-19 hingga Mau Lepas Cristiano Ronaldo, Sayangnya MU Bakal Tersaingi PSG

Baca Juga: Sempat Dipadati Massa Penyambut Habib Rizieq, Begini Kondisi Terkini Kawasan Simpang Gadog Puncak

Baca Juga: Harga Paket Tiket Konser Offline BTS Akhir Tahun Ini, Paling Murah Rp1.945.494, ARMY Sudah Mesen?

"Selalu sedih kalau lihat rakyat asli sekitar sana hanya kebagian pahitnya saja," ungkapnya.

Diketahui, informasi tentang pembukaan lahan secara ilegal dengan cara membakar lahan yang dilakukan perusahaan Korindo telah diidentifikasi oleh organisasi lingkungan global, Greenpeace indonesia.

 

 

Greenpeace Internasional dan Forensic Architecture mengungkap, Korindo diduga telah membakar lahan untuk kepentingan ekspansi perkebunan di provinsi Papua.

Bahkan menurut hasil investigasi, Korindo diketahui telah mengonversi hutan Papua seluas kota Seoul, yakni sekitar 57.000 hektar hutan sejak 2001.

Baca Juga: Pelaku Buang Bayi di Selokan Sempat Tertangkap CCTV, Polisi Ungkap Kronologisnya

Baca Juga: Waspada! Gunung Merapi Alami Gempa Guguran 19 Kali, Aktivitas Pendakian dan Pertambangan Dihentikan

Baca Juga: 2.713.434 Pemilik Rekening Sudah Ditransfer Subsidi Gaji Rp1,2 Juta, Cek Segera Mobile Bankingmu!

“Jika kebakaran di konsesi Korindo terjadi secara alami, kerusakan lahannya tidak akan teratur. Namun, setelah dilacak dari pergerakan deforestasi dan kebakaran dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa hal itu jelas terjadi secara berurutan dengan kebakaran yang mengikuti arah pembukaan lahan dari barat ke timur dan terjadi secara besar-besaran di dalam batas konsesi Korindo,” bunyi petikan kutipan siaran pers Greenpeace Indonesia.

Penelusuran tersebut mengungkap, berdasarkan citra satelit NASA, terdapat pola deforestasi dan kebakaran tersebut menunjukkan pembukaan lahan menggunakan api.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah