Gatot Nurmantyo Tak Bisa Hadir ke Istana, Mahfud MD: Anugerah Bintang Mahaputera Tetap Diberikan

- 11 November 2020, 13:58 WIB
Mahfud MD menjelaskan alasan mengapa Gatot Nurmantyo tidak hadir dalam acara penyerahan Bintang Mahaputera. /Youtube
Mahfud MD menjelaskan alasan mengapa Gatot Nurmantyo tidak hadir dalam acara penyerahan Bintang Mahaputera. /Youtube /

PR BOGOR - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengungkapkan bahwa Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tetap menerima Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) meski tak hadir dalam acara penyematan di Istana Negara, Jakarta, Rabu 11 November 2020.

"Dari sekian yang dianugerahi Bintang Mahaputera itu, ada yang tidak hadir yaitu Bapak Gatot Nurmantyo. Tapi dalam suratnya Pak Gatot Nurmantyo itu menyatakan menerima, menerima pemberian bintang jasa ini, tetapi beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan," kata Mahfud usai acara pemberian penghargaan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan di Istana Negara, dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, pada Rabu 11 November 2020.

Mahfud menyebut, Gatot tidak bisa hadir karena alasan kondisi COVID-19. Meski demikian, Mahfud memastikan anugerah Bintang Mahaputera itu tetap akan diberikan kepada Gatot.

Baca Juga: Nahas, Tak Bisa Berenang, Tiga Bocah di Bogor Tewas Tenggelam di Sungai Cileungsi

Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Luhut Binsar Pandjaitan Positif Covid-19 dan Dibawa ke RS Militer? Ini Faktanya

Baca Juga: Dikenal Gila Kerja, Jadwal Kerja Raffi Ahmad, Bangun Pukul 7.00, Tidur 2.30 WIB, Pagi Suntik Vitamin

"Oh iya nanti dikirim melalui Sekretaris Militer," ucapnya.

Mahfud menjelaskan Gatot hanya tidak bisa hadir dalam acara penyematan. Namun Gatot tetap menerima penghargaan tersebut.

"Beliau kan menyatakan di sini, beliau menyatakan menerima ini, sehingga hanya tidak bisa hadir penyematannya," ujarnya.

Baca Juga: ARMY Wajib Tahu! Ini 15 Lagu BTS yang Kerap Dijadikan Soundtrack di Drama Korea

Baca Juga: Polisi Janji Bakal Kerja Keras, Kini 3 Akun Diselidiki Polisi Soal Video Syur Mirip Jessica Iskandar

Baca Juga: 3 Manfaat Kayu Manis untuk Penderita Diabetes, Baik untuk Mengontrol Kadar Glukosa

Pemberian tanda jasa dan tanda kehormatan tahun 2020, memang sejatinya harus diselesaikan di tahun yang sama. Hal itu dikarenakan, di tahun mendatang, tentu sudah ada yang berbeda.

"Menurut Sesmil (Sekretaris Militer) Pak Mayjen Suharyanto harus rampung tahun ini, sebab tahun berikutnya sudah ada lagi. Jadi kalau diberikan tanggal sekarang ini, karena memang di Bulan Agustus itu disepakati dipecah dua kali. Agar tidak berkerumun," tutur Mahfud.

Rencana pemberian Bintang Mahaputera kepada Gatot juga sempat menuai pertanyaan publik.

Baca Juga: Selain Sepakat Jawa Barat Jadi Provinsi Sunda, Fadli Zon Dukung Sumbar Jadi Provinsi Minangkabau

Baca Juga: Sempat Dituduh Buronan yang Melarikan Diri, Habib Rizieq: Saya Punya Dokumen Perjanjian dengan BIN

Baca Juga: Trans Jakarta Buka Rute Baru, Cek Rute Operasionalnya di Sini

Alasannya, selama ini Gatot kerap mengkritik pemerintah. Dia pun menjadi deklarator Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang notabene kerap mengkritisi pemerintah.

Salah satu deklarator KAMI, Marwan Batubara menyebut penghargaan itu merupakan upaya pemerintah melemahkan semangat oposisi.

Dia mengklaim sebagian besar anggota KAMI sepakat agar Gatot menolak pemberian penghargaan dari Jokowi.

"Pemberian penghargaan secara tiba-tiba dan timing tidak jelas, artinya memang ada motif tersembunyi atau cara untuk menaklukkan musuh," kata Marwan.

Akan tetapi, Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan bahwa Bintang Mahaputera memang biasa diberikan kepada tokoh yang pernah menjabat sebagai pimpinan lembaga tinggi negara. Termasuk Gatot selaku mantan Panglima TNI periode 2015-2017.

Pemberian tanda jasa dan tanda kehormatan oleh Presiden di Istana Negara berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Sekitar 60 lebih orang yang hadir benar-benar sudah melakukan swab test terlebih dahulu untuk bisa hadir di upacara tersebut.

Pada saat upacara berlangsung pun, jarak diantara para penerima penghargaan pun benar-benar sesuai protokol kesehatan.

Tak lupa, masker dan pelindung wajah pun tidak tertinggal dan dikeanakan oleh semua peserta tamu undangan, termasuk Presiden dan Wakil Presiden.

Editor: Aldi Sultan

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x