Klaim Gatot Nurmantyo Tak Diberi Ruang Gerak, Pengamat Politik Sebut 'Bisa Tinggal Kenangan'

- 19 Oktober 2020, 12:07 WIB
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo.
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo. //ANTARA/Aditya E.S.Wicaksono/

PR BOGOR - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Gatot Nurmantyo dinilai bisa tinggal kenangan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Baru-baru ini, Ujang Komarudin menuturkan, salah satu Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu tidak diperbolehkan bertemu beberapa koleganya yang ditahan pihak kepolisian, bahkan oleh petugas yang pangkatnya tidak begitu tinggi.

Baca Juga: Warga Cibinong Tak Pakai Masker, Siap-Siap Terjaring Ops Yustisi dan Kena Sanksi

"Sepertinya begitu, Gatot Nurmantyo terus di ikuti, dimata-matai, tak diberi ruang gerak, dan digembok. Karena bisa saja pemerintah takut pada gerakkan Gatot dengan KAMI-nya," kata Ujang Komarudin, sebagaimana dilansir dari RRI, Senin 19 Oktober 2020.

Lanjutnya, hal tersebut merupakan mengunci Gatot Nurmantyo secara politik, guna menekan pergerakan KAMI.

"Dikunci hingga mati secara politik adalah salah satu cara untuk menaklukkan Gatot Nurmantyo," ujarnya.

Baca Juga: Soal Program Vaksinasi Covid-19, Epidemiologi Asal Australia Sebut 'Pemerintah Jangan Gegabah'

Dia menilai, penangkapan yang dilakukan terhadap para aktivis KAMI beberapa waktu lalu merupakan bagian dari perjuangan.

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x