Kabar Indonesia Resesi, Ada Saran dari Rizal Ramli ke Jokowi Selain Ganti Strategi: Pecat Menteri

- 6 November 2020, 13:49 WIB
Ekonom Rizal Ramli.*/maritim.go.id
Ekonom Rizal Ramli.*/maritim.go.id /


PR BOGOR - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali minus 3,49 persen pada kuartal III 2020.

Pengumuman tersebut berarti menandakan bahwa Indonesia resmi memasuki resesi.

Hal ini diberitakan melalui situs resmi BPS pada Kamis, 5 Oktober 2020 kemarin.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang, Sekaligus Nikahkan Syarifah Najwa Shihab pada Tanggal 14 November 2020

Menurut catatan BPS, ekonomi dalam negeri minus 3,49 persen pada kuartal III 2020 kemarin.

Dengan kondisi itu, artinya ekonomi Indonesia minus dalam dua kuartal terakhir sebab pada kuartal II 2020 kemarin ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.

Ekonom senior, Rizal Ramli pun ikut memberi nasihat bagi pemerintah dalam menghadapi kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

Baca Juga: Klaim Menang dan Gugat ke MA, Donald Trump di Pemilu AS: Kalau Menghitung Suara Sah, Saya Menang

Ia menilai bahwa resesi ekonomi itu terjadi akibat tim ekonomi Presiden Joko Widodo tidak mempunyai terobosan fundamental dalam situasi pandemi Covid-19.

"Karena kebijakan ekonomi super-konservatif dan neoliberal yang sudah gagal. Mengulangi cara yang sama yang telah berulang gagal. atau ubah strategi dan pecat Menteri," kata Rizal seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI pada Jumat, 6 November 2020.

Rizal juga telah menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sudah memasuki resesi sejak kuartal II/ tahun 2020.

Baca Juga: Kabar Mengejutkan dari Rusia Dikabarkan Vladmir Putin Mundur Awal Tahun Depan, Ada Masalah Kesehatan

Penilaian Rizal tersebut didasarkan pada rumusan yang lazim di dunia internasional.

"Kita bisa lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 yang sebesar 2.97 persen sudah mengalami kontraksi 2 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2019 yang tumbuh 4.97 persen," ujarnya.

Lalu Rizal juga menambahkan bahwa ekonomi kembali terkontraksi pada kuartal II.

Baca Juga: Dipantau Langsung Dennis Wise, 26 Pemain Lolos Seleksi Tahap Akhir Garuda Select Jilid III

"Kemudian pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi lagi-lagi terkontraksi -5.32 persen atau minus 4.19 persen ketimbang kuartal I/2020," ucapnya.

Tak hanya itu, Rizal juga menilai bahwa strategi Menteri Keuangan gagal paham akibat hanya fokus mengejar pajak kalangan menengah ke bawah atau kecil.

"Sama yang gede-gede tidak berani justru dikasih tax holiday dan pembebasan pajak 20 tahun, dan sebagainya," tuturnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah