Anti Klimaks Misteri Temuan Jasad Editor Metro TV, Polri dan Teori-teori Kematian Yodi Prabowo

- 2 Agustus 2020, 04:55 WIB
Editor video Metro TV Almarhum Yodi Prabowo. /PMJ News
Editor video Metro TV Almarhum Yodi Prabowo. /PMJ News /Antara

Penyidik kepolisian juga menemukan kandungan amfetamin positif dalam urine Yodi Prabowo saat dilakukan screening narkoba pada saat proses autopsi dilaksanakan.

Amfetamin diketahui sebagai zat yang kerap ditemui dalam narkoba jenis pil ekstasi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menambahkan, kandungan ekstasi di dalam tubuh Yodi turut memperkuat dugaan bunuh diri.

Tubagus menyebut seseorang yang berada dalam pengaruh narkobna bisa melakukan hal yang sama sekali tidak terpikirkan oleh orang normal.

Baca Juga: Boronan Kelas Kakap Djoko Tjandra Ditangkap, Mantan Kapolri Tito Karnavian Sebut Polri Berprestasi

"Apa pengaruhnya yang oleh orang normal tidak mungkin? Meningkatkan keberanian orang luar biasa. Maka yang harus diukur pengaruh amfetamin terhadap keberanian yang tidak mungkin dilakukan korban," jelas Tubagus.

Masalah kesehatan dan tes HIV 

Kartu Identitas Metro TV Yodi Prabowo.
Kartu Identitas Metro TV Yodi Prabowo. Antara

Yodi memilih lokasi sepi tempat untuk mengakhiri hidupnya, dari hasil napak tilas yang dilakukan penyidik bahwa lokasi tersebut merupakan rute sehari-hari yang dilalui editor Metro TV itu untuk berangkat dan pulang kerja.

Baca Juga: Polisi Memungkinkan Buka Kembali Kasus Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Yusri Beri Penjelasan

Depresi diduga menjadi penyebab utama Yodi bunuh diri, bahkan penyidik kepolisian menemukan bukti transaksi elektronik keuangannya melakukan pembayaran ke rumah sakit.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah