Gibran Ditantang Ketua RW dan Penjahit di Pilwakot Solo, Refly Harun: Tak Mungkin Kalah, Anak Jokowi

- 26 Juli 2020, 05:25 WIB
Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani (tengah) bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto (kiri) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) serta pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (kedua kiri) dan Teguh Prakosa (kanan) berjalan usai uji kelayakan dan kepatutan penjaringan calon Wali Kota Solo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta pada Senin, 10 Februari 2020.*
Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani (tengah) bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto (kiri) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) serta pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (kedua kiri) dan Teguh Prakosa (kanan) berjalan usai uji kelayakan dan kepatutan penjaringan calon Wali Kota Solo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta pada Senin, 10 Februari 2020.* /Fotor Istimewa PR

"Karena Solo adalah rumah dia. Dan juga karena sokongan PDIP. Kita tahu bahwa PDIP pemegang mayoritas kursi di DPRD Kota Solo. Jadi kalau kekuatan ini bersatu, maka sulit mengalahkan Gibran. dan juga pastinya Jokowi dan PDIP tidak mau kehilangan muka," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Refly Harun: Tidak Mungkin Gibran Kalah, Karena Dia Anak Presiden Jokowi'.

Paslon Bajo diusung oleh sebuah komunitas bernama Tikus Pithi. Mereka pede mencalonkan Bajo karena memiliki anggota sebanyak ratusan ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan begitu, Refly Harun mengungkapkan kalau kehadiran Tikus Pithi hanya ingin mengejek pasangan Gibran-Prakosa.

Baca Juga: Bupati Jember Dimakzulkan DPRD, Ini Sederet Harta Kekayaan Faida, Uang Miliaran Rupiah hingga Tanah

"Dengan hadirnya Tikus Pithi ini, kita bisa menggarisbawahi beberapa skenario. Skenario 1 pasangan ini sengaja mengejek pasangan Gibran-Prakosa karena yang dihadapi adalah anak presiden tapi yang menghadapi cuma penjahit dan Ketua RW," tutur mantan Komut Pelindo I itu.

"Kalau yang menantang tukang jahit dan Ketua RW mereka mau menghina, tapi bukan merendahkan, cuma membuat lelucon," lanjut Refly.

Meski demikian, Refly Harun memandang ada kemungkinan lain di balik hadirnya si tukang jahit dan Ketua RW ini.

Baca Juga: Mengenal Sofia, Artis Sinetron Ini Sempat Kerja di Pabrik Plastik, Kini Jadi Menantu Kerajaan Swedia

Di tambah, pencalonan pasangan Bajo dianggap hadir hanya sebagai boneka yang berperan agar Pilkada Solo tidak melibatkan kotak kosong.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x