"Karena Solo adalah rumah dia. Dan juga karena sokongan PDIP. Kita tahu bahwa PDIP pemegang mayoritas kursi di DPRD Kota Solo. Jadi kalau kekuatan ini bersatu, maka sulit mengalahkan Gibran. dan juga pastinya Jokowi dan PDIP tidak mau kehilangan muka," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Seputartangsel.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Refly Harun: Tidak Mungkin Gibran Kalah, Karena Dia Anak Presiden Jokowi'.
Paslon Bajo diusung oleh sebuah komunitas bernama Tikus Pithi. Mereka pede mencalonkan Bajo karena memiliki anggota sebanyak ratusan ribu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan begitu, Refly Harun mengungkapkan kalau kehadiran Tikus Pithi hanya ingin mengejek pasangan Gibran-Prakosa.
Baca Juga: Bupati Jember Dimakzulkan DPRD, Ini Sederet Harta Kekayaan Faida, Uang Miliaran Rupiah hingga Tanah
"Dengan hadirnya Tikus Pithi ini, kita bisa menggarisbawahi beberapa skenario. Skenario 1 pasangan ini sengaja mengejek pasangan Gibran-Prakosa karena yang dihadapi adalah anak presiden tapi yang menghadapi cuma penjahit dan Ketua RW," tutur mantan Komut Pelindo I itu.
"Kalau yang menantang tukang jahit dan Ketua RW mereka mau menghina, tapi bukan merendahkan, cuma membuat lelucon," lanjut Refly.
Meski demikian, Refly Harun memandang ada kemungkinan lain di balik hadirnya si tukang jahit dan Ketua RW ini.
Baca Juga: Mengenal Sofia, Artis Sinetron Ini Sempat Kerja di Pabrik Plastik, Kini Jadi Menantu Kerajaan Swedia
Di tambah, pencalonan pasangan Bajo dianggap hadir hanya sebagai boneka yang berperan agar Pilkada Solo tidak melibatkan kotak kosong.