Dijuluki Hantu Laut, Kekuatan 1 Prajurit Denjaka Setara 120 Prajurit Biasa

- 5 Juni 2020, 14:11 WIB
DENJAKA pasukan elite TNI AL.*
DENJAKA pasukan elite TNI AL.* /Militer.id

PR BOGOR - Salah satu tugas pokok Tentara Negera Indonesia (TNI)  adalah menjaga kedaulatan negara baik di darat, laut, dan udara.

Di setiap matra tersebut, TNI memiliki pasukan elitnya masing-masing. TNI Angkatan Laut (AL) memiliki pasukan bernama Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).

Diberitakan di Portaljember.pikiran-rakyat.com, Denjaka dibentuk pada November 1984. Meskipun anggota pasukan ini tidak banyak namun kemampuan tempurya disebut-sebut setara dengan 120 prajurit biasa.

Baca Juga: Kekeyi Langgar Hak Cipta, Lagu Keke Bukan Bone Hilang di Youtube

Karena itu, rekrutmen anggota Denjaka tidak main-main. Calon anggota Denjaka biasanya berasal dari batalyon tempur AL, yakni Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Setelah mengikuti seleksi ketat dengan durasi latihan selama 6 bulan, tidak banyak yang bisa melanjutkan pendidikan khusus di Denjaka.

Biasanya, dari ratusan prajurit yang mengikuti seleksi, tidak lebih dari 50an prajurit yang diterima sebagai calon anggota Denjaka.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Siang Ini Masjid Raya Bogor Adakan Salat Jumat, Hanya Boleh 200 Jamaah

Setelah lolos, mereka mengikuti serangkaian latihan berat yang disiapkan tim pelatih. Selain digembleng di markas Marinir Cilandak, Jakarta, mereka juga dilatih di Puslatpur Situbondo, Jawa Timur.

Pasukan Denjaka dilatih berbagai keterampilan operasi tempur, seperti penyusupan dan sebagainya di berbagai medan. Baik itu di laut, sungai, maupun hutan.

Sebagai contoh betapa beratnya latihan seorang anggota Denjaka, dalam kondisi kaki tangan dan terikat, mereka dilempar dari helikopter ke laut. Dalam tempo singkat, mereka harus bisa melepaskan ikatan di tangan dan kaki itu.

Baca Juga: Nasib Mal di Bogor Selama PSBB Proporsional, Bima Arya: Bila Protokol COVID-19 Siap, Silahkan Buka

Untuk melatih daya tahan prajurit, mereka juga menjalani survival di tengah hutan selama berhari-hari.

Biasnya mereka dilepas di tengah hutan angker di Banyuwangi, yaitu Alas Purwo. Mereka tidak dibekali apa pun, kecuali bayonet dan garam. Tidak ada ransum, korek api, atau bahan bakar.

Operasi senyap di malam hari juga mereka jalani. Mereka melakukan penerjunan dengan parasut dan harus mendarat tepat di sasaran tanpa diketahui musuh.

Baca Juga: UPDATE COVID-19 di Kota Bogor 4 Juni : 2 Orang Kembali Dinyatakan Positif, Total Kasus 115 Orang

Seorang prajurit Denjaka juga harus memiliki IQ tinggi. Sebab, mereka harus terlatih mengambil keputusan yang cepat dan tepat, di tengah tekanan operasi, baik individual maupun kelompok.

Secara organisasi, Denjaka berada di bawah Korps Marinir. Tidak ada yang tahu persis berapa jumlah prajurit Denjaka di Indonesia karena detasemen ini bersifat rahasia.

Peran khusus Denjaka, antara lain sebagai detasemen anti bajak kapal laut, anti bajak pesawat udara, perang kota/hutan/laut/udara, sabotase, intelijen dan kontraintelijen.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x