"Jadi kalau dilihat 10 besar itu, ini lagi-lagi nama-nama yang sudah beredar di sekitar kita," katanya.
Djayadi menyebut tiga alasan utama mereka memilih nama-nama yang disebutkan pada semi terbuka, yakni karena sikap tegas atau berwibawa, kemudian merakyat, lalu jujur dan bersih dari KKN.
Sementara pada simulasi tertutup yang dilakukan terhadap 14 nama, nama Prabowo Subianto tetap bertahan dalam posisi teratas, yaitu 25,3 persen.
Baca Juga: Amanda Manopo Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan, Pengacara Beberkan Bukti dan Akan Tempuh Jalur Hukum
Di bawahnya ada Ganjar Pranowo 14,7 persen, Anies Baswedan 13,1 persen, Sandi Uno 9,5 persen, Ridwan Kamil 6,9 persen, AHY 6,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,4 persen, Gatot 2,2 persen, Mahfud MD 2,0 persen, Erick Thohir 1,6 persen.
Kemudian Puan Maharani 0,8 persen, Tito 0,6 persen, Budi Gunawan 0,5 persen, Muhaimin Iskandar 0,3 persen dan tidak tahu atau rahasia 10,4 persen.
Survei tersebut dilakukan LSI pada periode 25-31 Januari 2021, dengan metodologi multistage random sampling pada 1.200 responden.
Baca Juga: Wujud Nyata Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Sediakan Air Bersih untuk NTT
Margin of error dari ukuran sample tersebut sebesar sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penelitian terhadap responden adalah melalui wawancara tatap muka.***